Live Radio Streaming

Dramatisasi lagu pun dikepulkan dengan perpindahan notasi yang catchy dan pemilihan sound yang pas. Belum lagi permainan vokal Irang yang manis. Meskipun tempo medium menjadikan lebih sangat ballads, lagu ini tetap terdengar gagah. “Kami menyusupkan karakter piano dan gitar akustik untuk memperkokoh lagu itu. Benang merah yang paling terasa bukan hanya dari sound. Tapi dari lirik yang terdengar lugas,” tutur mantan drummer Debrur.
Bicara soal lirik lagu ini mangandalkan bahasa-bahasa keseharian. Jadi bisa dibilang, sangat mudah dicerna oleh telinga penikmatnya. Dan sepertinya, dengan kesederhanaan komposisinya, lagu itu bukan nggak mungkin akan menjadi anthem pasangan yang jam hidupnya berbeda.
“Lagu itu agak menarik karena temanya tentang perbedaan waktu. Dua pasangan yang nggak pernah ketemu karena aktivitasnya berbeda waktu. Yang satu siang dan yang satu malam. Bahasa yang kita gunakan pun sederhana banget. Karena lagu ini dibuat memang untuk ber-sing a long bersama,” tambahnya santai.
D’gank dibentuk di awal tahun 2009 ini karena Irang Arkad (vokal/mantan vokalis BIP) Ully Dalimunthe (drum/mantan drummer DeBrur), Doni (bass/vocal/mantan vokalis Seventeen), Iwan Sukma (gitar/ex. additional Peterpan) dan Mamoko (keyboard/additional Dwiki Dharmawan) merasa mendapat chemistry yang asik ketika ngumpul bersama. Momentum akhirnya membentuk sebuah proyek baru bernama D’Gank. Tanpa harus menunggu lama (karena mereka musisi juga sebelumnya), album debut Keliling Dunia pun dirilis dibawah naungan Gong Record. Dengan mengusung konsep music pop n’ roll, mereka berharap memberikan kemeriahan di scene musik lokal.
0 comments:
Posting Komentar