topfm951 | Bumiayu | Radio

topfm951.net-Namanya Mohammad Sobarin Sakur. Anak kelima pasangan Darso dan Raswen, warga Desa Kubangwungu RT. 5 / RW. 3 Ketanggungan, yang terlahir tanpa anus atau dalam istilah medis dikenal dengan nama atresia anipost colostomi ini akhirnya memiliki nama. Nama itu adalah pemberian seorang tokoh perempuan di Kabupaten Brebes, Ny. Hj. Maryatun Indra Kusuma.

Sobarin kecil terlahir normal tanpa kendala apapun. Ibunya, Raswen (36), tidak mengetahui bahwa anaknya memiliki kelainan. Baru setelah kondisi perut anaknya membuncit dan tidak bisa buang air besar selama beberapa hari, Raswen menyadarinya.
“Saya baru tahu kalau anak saya tidak punya anus setelah dia tidak berhenti menangis dan tidak bisa berak,” tutur Raswen.

Cemas melihat kondisi anaknya, diikuti ketakutan akan besarnya biaya, Darso dan Raswen bahkan tidak sempat memikirkan nama bagi buah hatinya ini.
Baru pada Kamis (14/10), setelah lima bulan tanpa nama, bocah kecil itu akhirnya bernama. Namanya Mohammad Sobarin Sakur.
“Semoga nama itu akan membawa berkah pada si anak, agar bisa bersabar sekaligus bersyukur dalam kehidupan ini,” ujar Maryatun.

Menurut Kabag Humas dan Protokol Setda Brebes, Drs. Atmo Tan Sidik, nama itu juga menjadi representasi Surah Lukman Ayat 31.
“Alhamdulillah, Ibu Maryatun memberi nama yang sungguh indah,” ujar Atmo saat mendampingi pemberian tali asih dan bantuan pada keluarga Darso ini.
Siang itu, Atmo memang menyertai Hj. Maryatun memberi bantuan dan tali asih kepada anak yatim serta anak dari keluarga tidak mampu. Tidak kurang dari 200 anak dari Panti Muslimat Brebes, Panti Asuhan Muhammadiyah Brebes, anak dari keluarga tidak mampu di Desa Kubangwungu serta Jatibarang menerima bantuan dan tali asih dari Hj. Maryatun Indra Kusuma.
“Selain bentuk kepedulian kami, pemberian bantuan ini merupakan ungkapan rasa syukur atas bertambahnya umur kami,” ujar Maryatun yang memang tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-36. Pagi harinya, Hj. Maryatun juga sempat menerima ucapan selamat dari Wakil Bupati Brebes, H. Agung Widyantoro, SH.Msi di kediamannya.

Ditutup Plastik
Beginilah hari-hari yang dijalani Mohammad Sobarin Sakur, bocah laki-laki berumur tidak lebih dari lima bulan, yang ditakdirkan lahir tanpa memiliki lubang anus. Ibunya, Raswen, harus selalu menutup perut sang anak setiap kali memandikannya.
Bagian usus yang terlihat ini, adalah saluran yang dibuat oleh dokter, agar Sobarin dapat membuang kotoran tubuhnya. Saluran buatan ini ditutup oleh ibunya dengan plastik kiloan.
”Terpaksa dengan plastik kiloan, karena terbentur biaya,” ujar Raswen. Namun tutup plastik ini telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokternya. Yang penting bersih, tutur Raswen. Dalam satu hari, Raswen harus mengganti plastik penutup ini beberapa kali dengan yang baru.
Bagi keluarga ini, upaya memperbaiki sistem pembuangan di tubuh sang anak, bukanlah perkara mudah. Karena mereka tak memiliki uang yang dibutuhkan untuk itu. Apalagi, Darso, sang kepala keluarga harus membiayai 5 anaknya hanya dengan bekerja serabutan.
“Alhamdulillah, setelah diberitakan media, banyak pihak yang mulai tergerak membantu kami,” ujar Darso.
Beberapa donator memang telah memberikan bantuan dana kepada keluarga ini. Termasuk Pemerintah Kabupaten Brebes yang siap membantu operasi bagi Sobarin kecil ini.
”Beberapa waktu lalu, pemerintah juga telah memberi bantuan dana segar,” ungkap Darso.