topfm951.net - ”Tidak di ragukan lagi jika Indonesia merupakan negara dengan konsumsi beras terbesar saat ini. Singkong yang kini juga di import sempat di jadikan alternatif oleh pemerintah untuk mengganti ketergantungan beras”, ujar Plt. Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Ir. Budhiarso Dwi Hartono, pada sosialisasi percepatan penganekaragamam konsumsi pangan P2KP yang diselenggarakan TP. PKK Brebes bekerja sama dengan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, pagi tadi di Kopel Pendopo Brebes.
Lebih lanjut Budhi mengatakan masyarakat kita masih kurang dalam mengkonsumsi daging. Selain itu pola makan masyarakat masih bergantung pada beras dan tepung, terutamanya mie instan. Oleh karena itu pemerintah berupaya menyadarkan masyarakat kita agar mau memanfaatkan makanan local sebagai pengganti beras, seperti umbi – umbian dan sayuran.
Acara dibuka langsung oleh ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Brebes, Ny. Amy Agung Widyantoro, dalam sambutanya mengatakan, anak adalah generasi muda yang kelak akan menjadi penerus pembangunan. untuk itu, asupan gizi yang baik menjadi sangat penting, mengingat gizi yang baik akan menunjang kecerdasan, dan kekuatan fisik – nya yang akan meningkatkan kemampuan belajar dan prestasinya. sayangnya, kita masih terbentur pada beberapa faktor penghambat pemenuhan gizi di tengah masyarakat. masalah tersebut antara lain adanya keterbatasan pendidikan masyarakat, masalah sosial dan juga ekonomi yang semakin sulit, hingga saat ini masih kita temukan beberapa kasus gizi buruk yang melanda masyarakat, dan kebanyakan menimpa balita dari keluarga kurang mampu.
Karenanya, tim penggerak pkk tidak pernah bosan untuk mengadakan sosialisasi mengenai upaya pencukupan gizi, sebagaimana pada hari ini yang mengusung tema penganekaragaman konsumsi pangan. Amy berharap, melalui sosialisasi ini akan menambah wawasan para anggota tim penggerak pkk dan untuk selanjutnya pengetahuan ini dapat disalurkan pada warga sekitar, sehingga seluruh masyarakat kabupaten brebes memiliki kecukupan dan keseimbangan gizi.
Lebih lanjut dikatakan, penganekaragaman konsumsi pangan di rumah, juga bertujuan mengurangi kebiasaan jajan anak di luar. kebiasaan jajan anak – anak merupakan sesuatu yang harus kita waspadai. mengingat saat ini banyak makanan yang berbahaya bagi kesehatan, beredar luas di masyarakat. berbagai kasus keracunan, peredaran narkoba dalam bentuk makanan, penggunaan zat pewarna dan pemanis buatan yang berbahaya perlu kita waspadai, utamanya untuk konsumsi anak – anak.
Pengetahuan yang memadahi, menyiapkan makanan yang beragam dan bergizi seimbang tidak selalu menjadi sesuatu yang mahal. karena, bahkan tempe yang murah meriah dan mudah didapat jika diolah dengan baik, dapat menjadi sesuatu yang menarik, seperti burger tempe. dengan demikian, anggota keluarga, terutama anak akan lebih tertarik mengkonsumsinya, Lanjut Amy.
Pada bagian lain, saat ini kabupaten brebes memiliki produk unggulan yang baru, berupa rumput laut. Dan tugas kita bersamalah untuk dapat turut mempromosikan dan mengembangkannya. salah satu yang dapat kita lakukan adalah melakukan pelatihan pengolahan rumput laut sebagai makanan, maupun menyelenggarakan lomba menu rumput laut. kiranya hal ini juga sejalan dengan upaya penganekaragaman pangan yang sedang kita upayakan.
Menurut ketua panitia, Ny. Suwarni Rais Khana, sosialisasi diikuti TP PKK Kecamatan, GOW, Dharma Wanita, desa Binaan dan Organisasi wanita lainya. Sebagai narasumber Suyekti, MSi., Kasi Konsumsi dan Keamanan Pangan Kantor Ketahanan Pangan Brebes dan Ny. Kustoro.(humas)
0 comments:
Posting Komentar