Live Radio Streaming
topfm951.net Penyelenggaraan Pemilu di semua tingkatan harus jujur dan adil serta bersih dari praktek politik uang. Maka politik uang harus di lawan, oleh semua yang terlibat dalam kancah pemilu. Sehingga benar-benar bisa menghasilkan pemimpin yang rahmatan lil alamin.
Pernyataan tersebut disampaikan Pakar politik dan mantan anggota KPU Pusat Chusnul Mariyah,PhD saat Seminar Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kab Brebes di Gedung Korpri Brebes Minggu Sore (5/2).
Chusnul mengatakan, politik uang akan merusak tatanan pemilu. Niat suci dari calon atau masyarakat pemilih akan ternodai. Maka harus kita lawan, yang dipelopori oleh mahasiswa.
Menurutnya, rakyat harus diberi mandat penuh untuk menentukan pilihannya. Untuk itu rakyat harus diberi kebebasan civil dan politik, jangan dikotori apapun dalam pemilu.
Selain itu, Chusnul memandang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Brebes yang akan datang sangat strategis, sebagai momentum menghargai suara rakyat. Untuk menempatkan rakyat sebagai raja. “Sebab, hakekat otonomi daerah, untuk mendekatkan pengambil keputusan dekat dengan rakyatnya,” terangnya.
Juga bagi bakal calon yang hendak maju ke kancah pilkada, memiliki visi dan misi bekerja untuk rakyat, berani bekerja untuk perusahaan rakyat. Bukan perusahaan pimpinan atau Negara. Maka kebijakan yang diputuskan harus berpihak rakyat, menyentuh langsung rakyat, membela rakyatnya. “Janji dan realitas harus terbukti, jangan lagi-lagi membohongi,” tandasnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Seminar Hendri Handoko menjelaskan, seminar mengusung tema strategi dan aksi mewujudkan masyarakat madani. Dengan tujuan sebagai upaya menuangkan ide, aksi dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Terlibatnya, dua pembicara yang santer disebut sebagai bakal calon Wakil Bupati Brebes Drs H Supriyono (Asisten 1 Setda Brebes) dan Dr Muntoha Nasucha (Mantan Kepala Dinas Pendidikan Brebes), tidak bermaksud mempopulerkan mereka. Dia menandaskan, forum seminar ini bukan agenda politik dan tidak ada kebulatan politik. “Pa Pri dan Mun anggota KAHMI, kalau Mas Agung dan Mba Idza anggota KAHMI tentu kami undang juga sebagai pembicara,” kilahnya.
Pembicara lain, yang turut hadir Dr M Nasih (Pengamat Politik/Pengurus Dewan Pakar ICMI Pusat), Ir Bejo Rudiantoro MM (Praktisi Bisnis/Sekjen DPP Ormas MKGR).
Seminar diikuti lebih kurang 200 peserta dari unsure KAHMI Brebes-Tegal-Slawi, SKPD, ormas, OKP, LSM, organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat lainnya.
0 comments:
Posting Komentar