Live Radio Streaming
Post info
Wakil Bupati : Sampaikan Apa Adanya Saat di Sensus Ekonomi
Brebes – Topmania, Wakil Bupati Brebes Narjo SE menghimbau kepada seluruh
pengusaha dan masyarakat untuk menyampaikan apa adanya kepada petugas Sensus
Ekonomi (SE). Pasalnya, SE antara lain akan menjadi acuan kebijakan pemerintah
dalam pengambilan keputusan mengenai pembangunan khususnya perekonomian
Indonesia.
Demikian disampaikan Narjo saat membuka Sosialisasi Sensus
Ekonomi 2016 yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, di
Grand Dian Hotel Jalan Jenderal Sudirman Brebes, Selasa (26/4).
"Kami berharap, lewat sosiallisasi ini bisa memberikan
arahan kepada responden dalam rangkaian kegiatan, fokus, muatan dan manfaat
sensus ekonomi," terangnnya.
Kepada para pengusaha, stakeholder maupun masyarakat juga
seyogyanya memberikan jawaban apa adanya ketika didatangi petugas sensus. “Tak
perlu ditutup-tutupi, karena informasi tentang perekonomian yang dimiliki
perusahaan sangat dibutuhkan oleh BPS,” pintanya.
Narjo menambahkan, saat ini sektor pertanian masih dominan
dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selain itu, di sektor
perdagangan dan jasa bisa memberikan multiflier effeck kepada sektor lainnya
dalam meningkatkan perekonomian di Brebes.
"Dengan meningkatnya perekonomian disemua sektor diharapkan bisa dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya di Kabupaten Brebes," kata Narjo kepada 50 peserta Sosialisasi yang terdiri dari pengusaha dan stakeholder di Kabupaten Brebes.
"Dengan meningkatnya perekonomian disemua sektor diharapkan bisa dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya di Kabupaten Brebes," kata Narjo kepada 50 peserta Sosialisasi yang terdiri dari pengusaha dan stakeholder di Kabupaten Brebes.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, Sapto
Harjuli Wahyu menjelaskan, sosialisasi ini digelar untuk memberikan arahan
kepada setiap pengusaha dalam memberikan data sesuai fakta. Karenannya, dengan
sosialisasi tersebut diharapkan tidak ada ketertutupan dalam penyampaian SE.
"Sensus Ekonomi ini tidak ada kaitannya dengan
perpajakan, jadi ayo seluruh pengusaha memberikan data yang sesuai dengaan
fata," ajaknya.
Dia mengungkapkan, dalam SE tersebut nantinya para petugas
pencacah akan mendata nama perusahaan, alamatnya, jumlah tenaga kerja, omset
dan pengeluaran. Karenannya, dia berharap setiap petugas harus jeli dalam
mendata apakah itu merupakan usaha atau bukan.
"Kalau ada usaha yang tidak nampak (bisnis on line) itu
juga termasuk dalam sensus ekonomi, jadi petugas haru bisa memahami apakah itu
termasuk dalam sensus ekonomi atau tidak," katanya.
Sapto mengatakan, dari 21 sektor yang disensus, hanya ada sektor 18 sektor yang dicacah. Tiga sektor yang tidak termasuk SE yakni bidang pertanian, usaha rumah tangga (pembantu) dan administrasi pemerintahan.
Sapto mengatakan, dari 21 sektor yang disensus, hanya ada sektor 18 sektor yang dicacah. Tiga sektor yang tidak termasuk SE yakni bidang pertanian, usaha rumah tangga (pembantu) dan administrasi pemerintahan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, kendala di lapangan yakni
koresponden tidak menyampaiakan omset dan penjualan sesuai dengan data.
Karenannya, dia menekankan kembali kepada seluruh pengusaha untuk memberikan
data yang real sesuai dengan yang di lapangan.
"Yang jelas saya tekan kan kembali di sensus ekonomi ini
tidak ada kaitannya dengan pajak, jadi saya harap semua pengusaha untuk
memberikan data yang akurat," tandasnya. (wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar