Live Radio Streaming
Puncak Harlah
Fatayat NU Brebes
Brebes – Topmania, Puncak Hari Lahir (Harlah) ke-66
Fatayat NU tingkat Kabupaten Brebes dimeriahkan dengan perbagai penampilan seni budaya dan tahlil
nusantara. Penampilan tiga artis Ibu Kota, Keisya Phasa Ungu, Indah Sari dan
Izzhy Idol menambah semarak perhelatan organisasi perempuan NU di Lapangan Desa
Jatirokeh, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Sabtu (28/5)
Drama kolosal
yang dipersembahkan Fatayat NU Kabupaten Brebes menampilkan tentang sisik melik
kehidupan manusia yang penuh perjuangan namun pada akhirnya mencapai puncak
kematian. Namun kematian itu tidak berhenti karena harus terus hidup dan
dihidupkan dengan tahlil. “Meski mati, tapi sesungguhnya masih mendengungkan
kalimat kalimat tahlil, laila
hailallah,” teramg Ketua PC Fatayat NU
Kabupaten Brebes Mukminah.
Pun demikian,
kepada para tokoh-tokoh NU sepanjang masa kita kirimi doa dengan kalimat
toyibah, tahlil.
Keisya Phasa
Ungu, Indah Sari dan Izzhy Idol tak kalah menarik dengan mendendangkan
lagu-lagu religi antara lain Talkin, bidadaru surge, dealova, kilaf duniawi dan
mapala. Saat mereka tampil, anggota fatayat yang mayoritas ibu-ibu muda merangsek ke depan panggung seraya memotret
dengan hape. “Mumpung Keisya kesini, potret ah,” cletuk seorang ibu dengan
gembira sembari merangsek ke depan panggung.
Dalam
kesempatan tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah
Khizanaturrohmah SAg mengajak kepada ibu-ibu Fatayat untuk menjaga anak-anaknya
dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Pasalnya kejahatan terhadap perempuan
dan anak-anak semakin menggila akibat pengaruh globalisasi dan kecanggihan IT.
Selaku PW
Fatayat Jateng, dirinya mengutuk keras perbuatan yang mencederai kaum hawa,
karena tidak hanya berakibat pada aspek sosial saja, tetapi akan mematikan
langkah masa depan anak-anak dan perempuan yang terkena kekerasan dan kejahatan
seksual. Berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak Indonesia, kasus kekerasan
seksual yang menimpa anak-anak mencapai 58 persen. “Kita kawal pembentukan
undang-undang anti kekerasan terhadap anak dan perempuan yang substansinya lebih mengena, tidak hanya
masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) saja,” tegasnya.
Fatayat NU telah melakukan langkah kongkrit melalui pendampingan terhadap korban, dan tidak hanya sampai disitu saja, tetapi hingga ke ranah hukum. Fatayat juga telah memiliki Lembaga Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A). “Kami sudah memiliki sedikitnya 60 konselor yang telah mendapatkan pelatihan di 35 Kabupaten/Kota se Jateng,” sambung Ketua I PW Fatayat NU Jateng Hj Tazkiyatul Mutmainnah, S.KM
Fatayat NU telah melakukan langkah kongkrit melalui pendampingan terhadap korban, dan tidak hanya sampai disitu saja, tetapi hingga ke ranah hukum. Fatayat juga telah memiliki Lembaga Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A). “Kami sudah memiliki sedikitnya 60 konselor yang telah mendapatkan pelatihan di 35 Kabupaten/Kota se Jateng,” sambung Ketua I PW Fatayat NU Jateng Hj Tazkiyatul Mutmainnah, S.KM
Bupati Brebes
Hj Idza Priyanti SE menambahkan, Kabupaten Brebes telah menjadi Kabupaten Layak
Anak. Hingga saat ini belum ada kasus kekerasan seksual terhadap anak karena
adanya peran ulama dalam memberikan pencerahan kepada umatnya. Termasuk para
anggota fatayat NU yang terus gigih memberikan pemahaman kepada anak-anak dan
perempuan Brebes.
Perempuan
juga harus ikut andil menentukan peningkatan ekonomi keluarganya. Sehingga bisa
sedikit mengurangi beban keluarga dengan melakukan terobosan usaha. Pelaku UMKM
sudah banyak yang digeluti oleh perempuan Fatayat dengan berbagai bidang usaha.
Termasuk didalamnya adalah pembuatan sarung batik di daerah Salem.
Berketrampilan tidak harus dengan alat-alat yang modern, dengan tangan dan kain
saja bisa berbuah batik yang manis. “Brebes, sebentar lagi akan melaunching
batik Sarung sebagai ikon Brebes sebagai kota santri,” tandasnya.
Ketua Panitia
Puncak Harlah Sumiyati menjelaskan, harlah ke-66 Fatayat NU tingkat Kabupaten
Brebes sengaja mendatangkan artis ibu kota untuk lebih semarak. Disamping itu
juga dengan berbagai penampilan seni budaya local, akan menambah gairah
kreatifitas seniman muda di Kabupaten Brebes. (wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar