Live Radio Streaming
Post info
Masjid Agung
Bersholawat Clean Dari Politik
Masjid Agung
Brebes Bersholawat bersama Pemkab Brebes, TNI dan Polri Kamis malam (14/2)
lalu, clean atau bersih dari Calon legislatif (Caleg). Panitia dengan keras
melarang caleg yang hadir untuk duduk di panggung utama bersama Ra’is ‘Am
jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah Habib Lutfi Ali Yahya.
“Ini panggung
sholawat, bukan panggung politik jadi siapapun dari partai manapun tidak usah
naik ke panggung,” seru Ketua Panitia Imam Dardiri melalui pengeras suara saat
Habib naik panggung.
Kontan saja,
beberapa caleg yang mengiringi habib dari Pendopo batal naik panggung karena
mendapat instruksi dari panitia.
Imam
menandaskan, acara sakral untuk umat Islam tidak ingin dimanfaatkan oleh calon
legislatif dengan memamerkan wajahnya bersama Habib Lutfi, sehingga terkesan
kotor.
Habib Luthfi,
dalam tausiyahnya menguraikan tentang pentingnya menjaga dan menegakan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Habib
menandaskan, peringatan maulid Nabi diperlukan dalam upaya mengungkap makna
yang terkandung di dalamnya. Di dalam alquran, peringatan maulid juga ada
tentang diceritakannya kelahiran nabi Yahya, Nabi Musa, Nabi Isa dan belum lagi
yang lain.
Laqod Jaakum
Rosuluun Min Anfusiikum Aziizun Alaihi maa Aniitum Hariisun Alaykum Bilmuminina
Rouufururrohiim
Yang Artinya:
Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan &
keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang orang-orang yang beriman.
Di dalam
alquran, lanjut Habi, tidak cukup sejarah nabi saja, bahkan ada para walinya
seperti ashabul kafi, bahkan kedudukan hewan saja dijelaskan seperti Annahl, Al
Baqarah dan lain lain.
Habib wanti
wanti agar umat jangan sampai melupakan sejarah NKRI. Karena dengan mengingat
sejarah maka akan tumbuh handarbeni (ngopeni) melalui ikatan kesamaan rasa,
nasib, perjuangan yang pahit untuk mendirikan NKRI.
Kita berkumpul
melalui tali silaturohmi, melaui waktu sholat jamaah, membaca sholawat,
istighosah. Kita diajar kepedulian sesama kita, saat sholat membaca sholawat,
Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa'ala Aali Sayyina Muhammad.
“Jangan lagi
berdebat masalah sayidina pada zaman sekarang ini, tapi sekarang bagaimana agar
ekonomi warganya maju, ketahanan negara kuat, dan jangan mudah dipecah belah,”
tandas Habib Luthfi.
Akhir-akhir ini,
ulama di benturkan, tokoh politik ataupun lainnya dibenturkan. Sebagai umat
jangan mau di pecahbelah.
“Mari bersatu
untuk menjaga persatuan dan kesatuan, ukhuwah islamiyah,” ajak Habib dengan
semangat.
Rosulullah SAW
mampu mempersatukan semua umat pada zamannya, karena sifatnya al Amin sehingga
menjadi panutan bagi umatnya. Karena Rosul tidak mempunyai kepentingan apapun
dan tidak menjelekkan antar suku, bahkan mengumpulkan suku per suku ketika
mengangkat dan memasukan hajar Aswad.
“Mari kita
angkat Indonesia yang saya ibaratkan ‘hajar aswad’ secara bersama-sama tidak
oleh satu orang saja,” tandasnya.
Kita harus
bertanya, lanjut Habib, sejauh mana kita mengisi kemerdekaan. Kenapa kita
rebutan tumpeng, sementara yang berjuang dulu tidak kita hargai. Mau ditaruh
dimana muka kita dengan centang perenang.
“Kalau kita
sadar, maka mestinya kita harus berpikir untuk umat dan mempersatukan. Sholawat
bisa menjadi perekat silaturohmi antar sesama, belum lagi dengan membaca
sholawat kepada Nabi akan mendapatkan syafaat dari Rosulullah SAW,” tandasnya.
Betapa senang
bila umatnya memiliki rasa Asah Asih Asuh, dan tidak menyusahkan atau
mengecewakan kepada baginda Rosulullah. Minimal kita jangan memberikan beban
bagi umat tapi meringankan bebannya.
Hadir dalam
acara tersebut Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH beserta suami Drs Kompol
Warsidin SH MH, Dandim 0713/Brebes Faizal Amri, Wakapolres Brebes Faizal, para
Kepala SKPD di Pemerintahan Kabupaten Brebes, para Camat, para Habib, Kyai,
Ulama, Tokoh masyarakat dan Tokoh agama serta ribuan pengunjung. (Otz, Wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar