Live Radio Streaming
Bagi Bagi
Alsintan, Upaya Tingkatkan Produksi
Pertanian
Kabupaten Brebes
memiliki potensi yang begitu besar di sektor pertanian. Dari situ, banyak
memproduksi beberapa komoditas pertanian, mulai tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan. Oleh karenanya, dukungan alat mesin pertanian (Alsintan)
menjadi kebutuhan mendesak guna meningkatkan produksi hasil pertanian , yang
pada muaranya adalah peningkatan kesejahteraan petani.
Disampaikan
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat melakukan Pembinaan, Monitoring, dan
Evalusi Bantuan Pemerintah Program Kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Brebes, di Balai Desa Bulakamba, Kecamatan Bulakamba. Rabu
(20/3).
“Kabupaten
Brebes telah mendukung ketahanan pangan regional dan nasional. Utamanya
komoditas padi dan bawang merah yang menjadi ikon Kabupaten Brebes,
terpenuhinya Alsintan tentu akam lebih meningktan hasil pertanian," ujar
Idza.
Menurutnya, Brebes telah menyumbang sekitar 20 persen
dari produksi bawang merah nasional.
Pemberian
bantuan Alsintan, kata Idza, sesuai anggaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017-2022. Ada lima program utama berkaitan
langsung dengan masyarakat petani.
Di antaranya,
program peningkatan ketahanan pangan, program pemberdayaan penyuluh
pertanian/perkebunan, program peningkatan produktivitas tanaman pangan, program
peningkatan produktivitas hortikultura dan perkebunan, serta program
pengelolaan sumber daya lahan dan sarana prasarana pertanian.
“Pemberiaan
bantuan Alsintan juga dalam rangka efisiensi usaha tani pertanian dan menjawab
kelangkaan tenaga kerja yang bergerak di pertanian,” ungkap Idza.
Idza berharap,
dengan bantuan Alsintan, petani akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar
dan efisiensi waktu. Karenanya, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan
pemerintah provinsi maupun pusat, guna memajukan serta meningkatkan hasil
produksi pertanian di Indonesia.
“Kepada petani
dan gabungan kelompok tani (gapoktan) Kabupaten Brebes, saya jiga berharap
untuk lebih memaksimalkan katu tani. Selain itu, pemerintah juga akan membantu
modal petani, salah satunya yaitu program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),”
pungkas Idza.
Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Ir Yulia Hendrawati MSi,
menyampaikan ada beberapa isu dan persoalan stategis bidang pertanian. Di
antaranya belum optimalnya produksi dan produktivitas, belum optimalnya
infrastruktur, perubahan iklim yang memicu bencana alam dan serangan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT).
Selain itu,
lanjut Yulia, Penggunaan pupuk dan pestisida anorganik yang belum sesuai
anjuran. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan terbatasnya
pengetahuan, keterampilan dan sikap petani. Terbatasnya tenaga kerja terampil
dan produktif yang mau bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Semakin
tinggi kesadaran masyarakat, sehingga menuntut produk pertanian dan perkebunan
yang semakin aman dikonsumsi.
“Jumlah penerima
bantuan kurang lebih 700 orang, dari beberapa kelompok petani yang ada. Kali
ini, penyerahan bantuan di wilayah Brebes Pantura yaitu Kecamatan Brebes,
Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, serta Losari,” kata Yulia.
Yulia juga
melaporkan bantuan bersumber dari APBD dan APBN Tahun 2019. Total pagu belanja
langsung APBD sebesar Rp 14.606.165.000. Total bantuan hibah kepada kelembagaan
petani sebesar Rp 7.381.168.000, dengan rincian Rp 526.500.000 untuk kegiatan
tanaman pangan, Rp 850.068.000 untuk hortikultura, Rp 5.026.600.000 untuk
pembangunan infrastruktur pertanian dan alsintan, dan Rp 950.000.000 untuk lumbung
dan pangan.
“Kemudian, total
pagu APBN sebesar Rp 6.777.000.000. Terdiri atas empat Satuan Kerja (Satker)
yaitu Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura. Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian, dan Badan Ketahanan Pangan,” terang Yulia. (By, Wsd/TOPFM)
0 comments:
Posting Komentar