Live Radio Streaming
Post info
Ketua
Yayasan Panti Asuhan Putra Muslimat Kabupaten Brebes Hj Khozanah, mengingatkan kalau Yayasan tidak
berharap apapun dari anak anak panti yang sudah menjadi alumni. Yang dilepaskan
menjadi lebih baik, bila melanjutkan sekolah mendapatkan sekolah yang lebih
baik. Dan bila bekerja juga bekerja yang lebih baik serta pekerjaan yang baik
pula.
“Yayasan
tidak berharap imbalan dari anak panti, yang penting bagi kami kehidupan mereka
menjadi lebih baik selepas dari panti,” demikian pesan Hj Khozanah saat
sambutan Silaturahmi, Pelepasan dan Penerimaan Anak Asuh Panti Asuhan Putera
Muslimat Brebes, di aula panti setempat, Minggu (14/7).
Hj
Khozanah berpesan agar para anak asuhnya tetap memegang teguh kebiasaan yang
Islami. Jangan berubah sedikitpun akhlaknya, saat dipanti maupun di luar panti
harus tetap baik. Sebab pengurus tidak berharap balasan materi. Hadiah yang
lebih berharga adalah akhlak terpuji yang dibawa hingga mati.
Kepada
anak asuh yang baru, beradaptasilah dengan lingkungan dan teman baru, buatlah
suasana dipanti dengan nyaman, penuh persaudaraan.
Ketua
Paniti Hidayat yang juga Ketua Tim Survey anak asuh menjelaskan, bersama tim
pihaknya melihat langsung kondisi calon penghuni panti.
Ditemukan,
seluruh anak yang diajukan orang tuanya, pihak lain, kepala desa dan lain lain
memang dalam kondisi dhuafa. Seperti kondisi rumah, keadaan orang tua minus, dalam bantuan PKH,
dan pantas anak anak yang di survey mendapatkan asuhan.
Hidayat
juga berharap ada bantuan pemerintah dan uluran tangan donatur.
Pasalnya,
panti asuhan sangat membutuhkan dana yang besar untuk ngopeni anak asuh.
Tahun
pelajaran 2019/2020 dari 39 penghuni panti, sebanyak 6 anak dilepas karena
sudah lulus SLTA dan telah mendapatkan pekerjaan.
Sedangkan
calon anak asuh, terdapat 15 pendaftar
yang bermukim di panti sebanyak 6 anak dan selebihnya menjadi anak asuh
non panti. Saat ini, Panti Asuhan Putra Muslimat memiliki 41 anak asuh.
Mulai
tahun ini, kami ngopeni anak asuh non panti. Dalam artian tidak tinggal di
panti asuhan tetapi mereka masih mengikuti orang tua atau nenek dan kakeknya
meskipun mendapatkan bantuan dari panti," jelasnya.
Salah
seorang anak asuh yang dilepas, Murniasih mengaku senang tinggal di Panti.
Namun karena sudah lulus SLTA dan bekerja di Jogja Mall, dia lepas dari panti.
"Alhamdullilah
saya betah enam tahun tinggal di panti," ungkapnya.
Dia
bersyukur dan berterima kasih karena selama tinggal di panti banyak ilmu yang
didapat. Yang dulunya tidak tentang agama, kini menadi tahu.
Lulusan
SMK 1 Brebes jurusan pemasaran ini menjadi tahu tentang sopan santun,
menghargai yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil.
Anak
dari pasangan Casmudi (alam) dan Uminah dari Pesantunan Wanasari ini berharap
semoga akan tetap menjadi anak yang Saleha dan bisa membantu orang tuanya.
Dalam
kesempatan tersebut, diisi ceramah oleh ustadz Fajri yang antara lain
mengatakan bahwa orang yang suka memelihara anak yaitm akan bersama rosul di
surganya. Hal ini bila dilakukan semata mata karena Allah SWT.
Dia
menjelaskan, kalau dulu tidak ada panti asuhan di jaman rosul. Ngopeni anak ayatim dijaman rosul dengan
cara menikahi janda janda, sehingga anak
yatim dalam satu rumah asuhan. (WSD/TOPFM)
0 comments:
Posting Komentar