Live Radio Streaming
Post info
Labels: Berita, Brebes, Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti SE. MH, Kecamatan, Kekeringan, Mitigasi
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Brebes mengambil tindakan cepat terkait kekeringan
yang melanda 14 Kecamatan se Kabupaten Brebes. Langkah yang ditempuh
dengan membentuk Posko Mitigasi Kekeringan agar dampak kekeringan tidak
makin parah dan meluas.
“Karena negara harus hadir di tengah masyarakat, mudahan-mudahan pembentukan posko tidak berdampak luas,” kata Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat meresmikan Posko Kekeringan di Aula Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Kab Brebes, Rabu (17/7).
Idza berharap, dengan adanya Posko Kekeringan bisa memberikan mitigasi bencana kekeringan. Upaya mitigasi kekeringan ini, dengan pemanfaatan sumber-sumber air yang ada sehingga segera identifikasi sumber air alternatif yang masih tersedia dan dapat dimanfaatkan melalui perpompaan dan irigasi air tanah dangkal.
“Prioritaskan dan kawal pemanfaatan sumber-sumber air sebagai suplesi pada lahan sawah ysng terdampak kekeringan,” perintah Bupati.
Termasuk memanfaatkan semua pompa air yang tersedia di daerah dan kerahkan Brigade Alat mesin pertanian (Alsintan) untuk membantu petani dalam mengamankan pertanaman dan memitigasi kekeringan.
Selain itu, koordinasi dan pengawalan air berupa monitor ketersediaan air di waduk dan bendungan. Dan utamakan jadwal irigasi pada wilayah yang terdampak kekeringan, terapkan dan kawal gilir giring air pada daerah irigasi, yang airnya terbatas dan lakukan penertiban pompa pompa air ilegal disepanjang saluran irigasi utama.
Bila tanaman diikutsertakan dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) segera lakukan pengajuan ganti rugi bagi petani yang lahan sawahnya terkena puso.
“Upaya mitigasi kekeringan, tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang unggul sejahtera dan berkeadilan,” tandasnya.
Peresmian Posko Kekeringan, ditandai dengan menghidupkan pompa diesel dan menyalurkan air menggunakan pipa selang ke saluran irigasi persawahan milik masyarakat desa Losari Lor Kecamatan Losari Brebes.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Ir Yuliana Hendrawati MSi menjelaskan, 14 Kecamatan dari 17 Kecamatan di Kab Brebes berpotensi terancam kekeringan.
Kabupaten Brebes, memeliki luas tanam per 15 Juli 2019 seluas 18.929 hektar. Total lahan pertanian yang mengalami kekeringan seluas 1.790 hektar. Dengan rincian kekeringan ringan 598 hektar, kekeringan sedang 646 hektar, dan kekeringan berat seluas 546 hektar.
Yuli berkeyakinan, bila tidak dilakukan mitigasi maka kekeringan akan makin meluas hingga 3 ribu hektar lebih.
“Hanya ada tiga Kecamatan yang tidak mengalami kekeringan yakni Salem, Tonjong dan Sirampog,” papar Yuli.
Sementara Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Faisal Amri memberikan Apresiasi Kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang telah bertindak dengan cepat dalam mengatasi kekeringan di Kabupaten Brebes yang diwujudkan dengan mendirikan Posko kekeringan di tiap kecamatan yang mengalami kekeringan. (BS/WSD/topfm)
“Karena negara harus hadir di tengah masyarakat, mudahan-mudahan pembentukan posko tidak berdampak luas,” kata Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat meresmikan Posko Kekeringan di Aula Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Kab Brebes, Rabu (17/7).
Idza berharap, dengan adanya Posko Kekeringan bisa memberikan mitigasi bencana kekeringan. Upaya mitigasi kekeringan ini, dengan pemanfaatan sumber-sumber air yang ada sehingga segera identifikasi sumber air alternatif yang masih tersedia dan dapat dimanfaatkan melalui perpompaan dan irigasi air tanah dangkal.
“Prioritaskan dan kawal pemanfaatan sumber-sumber air sebagai suplesi pada lahan sawah ysng terdampak kekeringan,” perintah Bupati.
Termasuk memanfaatkan semua pompa air yang tersedia di daerah dan kerahkan Brigade Alat mesin pertanian (Alsintan) untuk membantu petani dalam mengamankan pertanaman dan memitigasi kekeringan.
Selain itu, koordinasi dan pengawalan air berupa monitor ketersediaan air di waduk dan bendungan. Dan utamakan jadwal irigasi pada wilayah yang terdampak kekeringan, terapkan dan kawal gilir giring air pada daerah irigasi, yang airnya terbatas dan lakukan penertiban pompa pompa air ilegal disepanjang saluran irigasi utama.
Bila tanaman diikutsertakan dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) segera lakukan pengajuan ganti rugi bagi petani yang lahan sawahnya terkena puso.
“Upaya mitigasi kekeringan, tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang unggul sejahtera dan berkeadilan,” tandasnya.
Peresmian Posko Kekeringan, ditandai dengan menghidupkan pompa diesel dan menyalurkan air menggunakan pipa selang ke saluran irigasi persawahan milik masyarakat desa Losari Lor Kecamatan Losari Brebes.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Ir Yuliana Hendrawati MSi menjelaskan, 14 Kecamatan dari 17 Kecamatan di Kab Brebes berpotensi terancam kekeringan.
Kabupaten Brebes, memeliki luas tanam per 15 Juli 2019 seluas 18.929 hektar. Total lahan pertanian yang mengalami kekeringan seluas 1.790 hektar. Dengan rincian kekeringan ringan 598 hektar, kekeringan sedang 646 hektar, dan kekeringan berat seluas 546 hektar.
Yuli berkeyakinan, bila tidak dilakukan mitigasi maka kekeringan akan makin meluas hingga 3 ribu hektar lebih.
“Hanya ada tiga Kecamatan yang tidak mengalami kekeringan yakni Salem, Tonjong dan Sirampog,” papar Yuli.
Sementara Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Faisal Amri memberikan Apresiasi Kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang telah bertindak dengan cepat dalam mengatasi kekeringan di Kabupaten Brebes yang diwujudkan dengan mendirikan Posko kekeringan di tiap kecamatan yang mengalami kekeringan. (BS/WSD/topfm)
0 comments:
Posting Komentar