Live Radio Streaming
Post info
Labels: Berita, Bumiayu, Bupati Brebes, Dandim 0713 Brebes, Hj. Idza Priyanti SE. MH, Kapolres Brebes, RSUD
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Bupati
Brebes Hj Idza Priyanti SE MH, berharap pembangunan gedung pelayanan
medik dan penunjang medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu bisa
rampung dalam 200 hari, sesuai rencana pembangunan.
Hal demikian disampaikan Idza saat Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSUD Bumiayu, di halaman rumah sakit setempat. Kamis (25/7).
"Saya merasa bahagia dan bangga cita-cita masyarakat akan terwujud, pembangunan RSUD Bumiayu lima lantai ini akan segera terlaksana," ucap Idza.
Dikatakan Idza, bahwa pembanguanan sudah dimulai sejak satu bulan yang lalu, pada 10 juni. Rencananya 200 hari akan selesai, pada 27 Desember mendatang. Sehingga tahun depan bisa beroperasi atau digunakan untuk pelayanan masyarakat, khususnya wilayah Brebes Selatan.
"Awalnya rumah sakit ini, berupa puskesmas. Sesuai program pemerintah daerah yaitu pemenuhan kebutuhan pelayanan masyarakat, rumah sakit dapat dibangun dan dikembangkan," ungkap Idza.
Menurut Idza, sangat perlu mendapat dukungan baik pemerintah daerah, pusat maupun pihak lain. Oleh karenanya pemerintah melalui bupati memberikan izin pinjaman sebesar Rp 35 milyar dari Bank Jateng.
Direktur RSUD Bumiayu dr Ali Budiarto menyampaikan bahwa pembangunan sesuai visi dan misi RSUD Bumiayu, yaitu menjadi rujukan di wilayah Brebes Selatan. Baik rumah sakit swasta, puskesmas ataupun sarana fasilitas kesehatan lainnya.
"Sesuai saran bupati yang ingin mempunyai sarana dan prasarana yang representatif di bidang kesehatan agar dapat mengover, terutama untuk masyarakat kurang mampu," kata Ali.
Diungkapkan Ali, Pemerintah Kabupaten Brebes sangat peduli, terlihat dari mulai dia menjabat diberi izin dan diberi kesempatan untuk membangun dan mengembangkan rumah sakit. Seperti pembangunan ruangan vip dan gedung pelayanan kelas tiga.
"Pembangunan gedung lima lantai tersebut nantinya lantai 1 akan dipakai untuk pelayanan instalasi gawat darurat (IGD), lantai 2 untuk laboratorium atau hemodalise, lantai 3 untuk ruang operasi, dan kebidanan, lantai 4 untuk ICU, serta lantai 5 untuk instalasi bedah sentral (IBS)," terang Ali.
Lanjut Ali, gedung akan memiliki 3 kapasitas ruang bedah. Mengingat pelayanan tersebut meningkat sejak 7 jahun berdiri RSUD Bumiayu.
"Dibuktikan peningkatan pasien, dari data yang ada, pasien rawat jalan di 2017 mencapai 29.242 pasien, 2018 mencapai 35.044 pasien. Untuk gawat darurat di 2016 mencapai 2.724 pasien, 2017 mencapai 5.944 pasien, dan 2018 mencapai 6.401 pasien," jelas Ali.
Meningkatnya jumlah pasien, kata Ali, tentunya hal ini tidak mungkin dilakukan dengan ruangan yang kecil. Karena di tahun lalu, sampai ada pasien yang menunggu di kursi roda.
"Kami mohon doa restu kepada seluruh elemen masyarakat agar pembangunan berjalan lancar," pungkas Ali.
Turut hadir Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono, Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Faisal Amri, Sekda Brebes ir Djoko Gunawan, beberapa SKPD, Forkopincam, Pimpinan Bank Jateng Cabang Brebes Siti Malikha, tokoh masyarakat serta jajaran staf RSUD Bumiayu. (BA/WSD/topfm).
Hal demikian disampaikan Idza saat Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSUD Bumiayu, di halaman rumah sakit setempat. Kamis (25/7).
"Saya merasa bahagia dan bangga cita-cita masyarakat akan terwujud, pembangunan RSUD Bumiayu lima lantai ini akan segera terlaksana," ucap Idza.
Dikatakan Idza, bahwa pembanguanan sudah dimulai sejak satu bulan yang lalu, pada 10 juni. Rencananya 200 hari akan selesai, pada 27 Desember mendatang. Sehingga tahun depan bisa beroperasi atau digunakan untuk pelayanan masyarakat, khususnya wilayah Brebes Selatan.
"Awalnya rumah sakit ini, berupa puskesmas. Sesuai program pemerintah daerah yaitu pemenuhan kebutuhan pelayanan masyarakat, rumah sakit dapat dibangun dan dikembangkan," ungkap Idza.
Menurut Idza, sangat perlu mendapat dukungan baik pemerintah daerah, pusat maupun pihak lain. Oleh karenanya pemerintah melalui bupati memberikan izin pinjaman sebesar Rp 35 milyar dari Bank Jateng.
Direktur RSUD Bumiayu dr Ali Budiarto menyampaikan bahwa pembangunan sesuai visi dan misi RSUD Bumiayu, yaitu menjadi rujukan di wilayah Brebes Selatan. Baik rumah sakit swasta, puskesmas ataupun sarana fasilitas kesehatan lainnya.
"Sesuai saran bupati yang ingin mempunyai sarana dan prasarana yang representatif di bidang kesehatan agar dapat mengover, terutama untuk masyarakat kurang mampu," kata Ali.
Diungkapkan Ali, Pemerintah Kabupaten Brebes sangat peduli, terlihat dari mulai dia menjabat diberi izin dan diberi kesempatan untuk membangun dan mengembangkan rumah sakit. Seperti pembangunan ruangan vip dan gedung pelayanan kelas tiga.
"Pembangunan gedung lima lantai tersebut nantinya lantai 1 akan dipakai untuk pelayanan instalasi gawat darurat (IGD), lantai 2 untuk laboratorium atau hemodalise, lantai 3 untuk ruang operasi, dan kebidanan, lantai 4 untuk ICU, serta lantai 5 untuk instalasi bedah sentral (IBS)," terang Ali.
Lanjut Ali, gedung akan memiliki 3 kapasitas ruang bedah. Mengingat pelayanan tersebut meningkat sejak 7 jahun berdiri RSUD Bumiayu.
"Dibuktikan peningkatan pasien, dari data yang ada, pasien rawat jalan di 2017 mencapai 29.242 pasien, 2018 mencapai 35.044 pasien. Untuk gawat darurat di 2016 mencapai 2.724 pasien, 2017 mencapai 5.944 pasien, dan 2018 mencapai 6.401 pasien," jelas Ali.
Meningkatnya jumlah pasien, kata Ali, tentunya hal ini tidak mungkin dilakukan dengan ruangan yang kecil. Karena di tahun lalu, sampai ada pasien yang menunggu di kursi roda.
"Kami mohon doa restu kepada seluruh elemen masyarakat agar pembangunan berjalan lancar," pungkas Ali.
Turut hadir Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono, Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Faisal Amri, Sekda Brebes ir Djoko Gunawan, beberapa SKPD, Forkopincam, Pimpinan Bank Jateng Cabang Brebes Siti Malikha, tokoh masyarakat serta jajaran staf RSUD Bumiayu. (BA/WSD/topfm).
0 comments:
Posting Komentar