Cintaku Hanya Dia Langkah Berani Siti KDI
Bukan
sekadar bernyanyi, sang biduan hadir mengusung “racikan baru”
Kembali ke studio
rekaman, Siti Rahmawati melakukan langkah berani. Hal ini
dibuktikan sang biduan yang berani mengusung tembang lawasCintaku
Hanya Dia (CHD) . Tak sekadar bernyanyi, ia juga mengubah warna
musik dan aransemen serta mengganti lirik lagunya.
Ada beberapa
pertimbangan yang membuat Siti berani bereksperimen. Pertama, lagu CHD adalah
ciptaannya sendiri dan dipopulerkan kakak tercintanya, Cici Paramida. Tentunya
sebagai pencipta lagu, ia memahami karakter CHD dari hulu sampai hilir. “ Karena
lagu ini lagu yang dibuat sendiri oleh Siti bersama kakak Siti yaitu Mbak Cici
Paramida sebagai pembuat liriknya,” tegasnya.
Dikatakan Siti jika
pada awalnya lagu CHD berkisah tentang seorang wanita yang mengalami kekecewaan
atas kisah cintanya, maka kali ini liriknya bertutur tentang kekaguman si
wanita pada lelaki pujaan hati.
“Lagu ini menceritakan
seorang wanita yang baru pertama kali bertemu seorang pemuda. Dan langsung
merasakan getaran hati yang berbeda. Ini terjadi karena sikap dan perilaku si
pria yang sangat perhatian dan menghargai seorang wanita. Lalu, si wanita jatuh
cinta, hingga semakin hari semakin tidak bisa melupakannya,” papar Siti KDI
panjang lebar.
Secara teknis,
warna musik CHD juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya, lagu CHD dibalut
musik bergenre dangdut plus Arabic Style, maka sekarang Siti
memilih nuansa Turkish Style. Kenapa begitu? Sebab Siti ingin
memberikan nuansa baru dalam lagunya, apalagi sejak tahun 2011, ia sudah
tinggal di Turki mengikuti sang suami.
Sentuhan ala Turki
ini, menjadikan CHD berbeda saat didengar. Instrumen senar, tiup dan perkusi
seperti Ud, Davul dan Zurna terselip indah di lagu ini. Di Turki pula,
Siti menggarap video klip CHD. Ia dibantu para rekan di sana juga di-support
beberapa kenalannya hingga tuntaslah syuting hanya dalam satu hari saja.
Selain langkah
beraninya tadi, sebenarnya Siti juga memiliki agenda besar lewat
lagu CHD ini. Dikatakannya, musik adalah bahasa universal di mana nada, dan
alat musik yang dimainkan akan bisa dipahami publik lewat telinga di manapun
mereka berada.Apalagi lagu CHD, diperdengarkan suara dari alat musik Turki yang
tentunya berbeda dengan alat musik yang pernah didengar publik selama ini.
Berikutnya, Siti
ingin mengedukasi para penikmat musik dangdut. Caranya, ia akan
menyanyikan CHD dalam dua versi bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Turki.
“Sehingga
masyarakat Indonesia bisa mengenal sedikit bahasa Turki . Secara tidak
langsung, Siti sudah memberikan edukasi tentang bahasa Turki buat para
penggemar Siti dan para pecinta dangdut di manapun berada,” tutupnya.
Begitulah Siti yang
kembali meramaikan blantika musik Tanah Air, dengan cara yang berbeda. Meski
tetap berpijak di genre dangdut, Siti yang berada di ‘Negeri Kebab’ memilih
cara tersendiri untuk memberi arti dalam kiprahnya sebagai penyanyi.
0 comments:
Posting Komentar