Live Radio Streaming
Post info
Labels: Berita, Brebes, Dewan Pendidikan, Kulon Progo, Study Banding
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Dewan
Pendidikan (DP) Kabupaten Brebes ngangsu kawruh (bahasa Jawa) yang artinya
menimba ilmu, atau dengan istilah lain studi banding, seputar dunia pendidikan
ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Kulon Progo,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa (24/9) kemarin.
Ketua
Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes Ir Iskandar SH MM menyatakan, kegiatan ini
merupakan salah satu agenda Dewan Pendidikan untuk menambah wawasan serta
pengetahuan.
"Alkhamdulillah,
saya bersama rombongan bisa sampai di Dindikpora Kabupaten Kulon Progo. Kami
ucapkan terima kasih, karena telah disambut dengan ramah," ucap Iskandar
saat disambut di aula Dindikpora.
Selain
bersilaturahmi, kata Iskandar, DP ingin mengetahui kebijakan Dikpora mengenai
pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, hubungan yang dijalin dengan Dewan
Pendidikan, serta yang menarik yaitu penguatan pendidikan karakter (PPK) di
sekolah.
"Ini
yang perlu ditanyakan dan digali kepada Dindikpora Kabupaten Kulon Progo,
bagaimana cara menanamkan PPK kepada siswa di sekolah. Apalagi Kulon Progo
melalui Dindikpora telah melakukan deklarasi penguatan pendidikan karakter.
Pemerintah
Kabupaten Kulon Progo telah menyatakan serius dalam menerapkan pendidikan
karakter di seluruh sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah
menengah pertama, pada 2018.
Kepala
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kulon Progo, Sumarsana
menjelaskan, dalam acuan kurikulum secara nasional, ada 18 poin yang
diberlakukan dalam menerapkan pendidikan karakter.
"Namun,
khusus untuk Kabupaten Kulon Progo, akan ada sejumlah poin tambahan, di
antaranya adalah gotong royong, patuh kepada orang tua, pengamalan Pancasila
dalam bentuk ekstrakurikuler wajib, serta budaya kemataraman," ungkap
Sumarsana.
Poin
lainnya, lanjut Sumarsana, pendidikan karakter juga menerapkan target atau
indikator capaian, menyesuaikan jenjang pendidikan. Pendidikan karakter ini
dalam rangka menanamkan nasionalisme, agar siswa tidak melupakan budaya Jawa.
"Sejumlah
poin tadi yang membedakan pelaksanaan pendidikan karakter di Kulon Progo dengan
penerapan nasional. Karena, pendidikan karakter di Kulon Progo memiliki target,
sedangkan nasional tidak menekankan target," jelas Sumarsana.
Sumarsana
menambahkan, budaya kemataraman yang akan diajarkan mulai dari membaca dan
menulis aksara jawa bagi sekolah dasar, kemudian bahasa dan sastra jawa untuk
siswa jenjang SMP.
Selain
itu, siswa juga diajarkan pakaian adat, permainan tradisional, bangunan rumah
adat, budaya jawa, makanan tradisional, tata etika jawa, hingga bumbu
tradisional.
"Semua
kegiatan, terutama pengaplikasian budaya kemataraman. Tiap sekolah melapor
kepada Dindikpora melalui aplikasi yang terintergrasi yaitu Pendekarku. Hal
tersebut memudahkan kami untuk memantau dan melalukan pengawasan," pungkas
Sumarsana.
Usai
pertemuan di Kantor Dindikpora, rombongan Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes
meninjau ke sekolah yaitu SD N 2 Wates dan SMP N 1 Wates. Turut mendampingi
rombongan, kepala sekolah, komite, serta pengawas sekolah setempat. (ba/topfm)
0 comments:
Posting Komentar