Live Radio Streaming
Kepala
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dr H Hasto
Wardoyo SpOG menghendaki untuk penanganan Keluarga Berencana (KB) jangan cuma
diskusi-diskusi tetapi harus melakukan aksi. Rapat-rapat dengan penanganan
lambat, kurang bermanfaat kalau tidak ada aksi di lapangan.
“Mari
kita aksi-aksi, kerja-kerja jangan cuma diskusi,” kata Hasto disela peninjauan
pelaksanaan pelayanan KB di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat di Puskesmas
Kecipir, Kecamatan Losari, Brebes, Selasa (29/10).
Untuk
itu, kata Hasto, pihaknya sengaja datang ke daerah-daerah perbatasan untuk
melihat secara langsung pelaksanaan pelayanan KB. Sebab, di daerah perbatasan
kadang sulit dijangkau dengan medan yang sangat sulit. Apakah didaerah-daerah
perbatasan tersebut bisa terlayani maksimal apa tidak.
Dengan
datang langsung, kata dia, akan menjadi motivasi bagi masyarakat maupun petugas
sehingga pelayanannya menjadi lebih baik. “Tentu dengan didatangi kami, Ibu
Bupati dan pihak-pihak terkait para akseptor dan petugas pelayanan akan
termotivasi,” ungkapnya.
Kedatangan
dia juga untuk menurunkan angka stunting, untuk menciptkan generasi unggul yang
bisa dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan. Dengan anak sedikit dan teratur
kelahirannya maka akan tercukupi asupan gizi keluarga.
Dalam
kesempatan tersebut, Hasto memuji sepak terjang Bidan, Penyuluh KB, TNI/Polri,
Organisasi kemasyarakatan, dokter dan lain lain yang turut mensukseskan program
KB. Menurutnya, tidak akan ada artinya jika tanpa Provider pelayanan. Dan salah
satu Provider yang paling banyak berperan dalam melayani KB adalah Bidan. Bidanlah
yang banyak menyuntik, pasang IUD, pasang Implan atau Susuk dan seterusnya.
“Sehingga
tidak berlebihan jika BKKBN sering memuji bidan dengan kata kata ‘Bidan bukan
segalanya, tapi tanpa bidan BKKBN tidak ada apa-apanya’,” ujarnya.
Selain
bidan, dia juga mengapresiasi dokter, penyuluh KB, TNI, Polri, organisasi
kemasyarakatan yang juga sama sama mempunyai peran yang besar dalam
mensukseskan program Keluarga Berencana.
Kedatangannya
ke Brebes juga untuk mendengar dan memecahkan masalah atau keluhan yang
dihadapi daerah maupun para petugasnya. Seperti kesulitan mengklaim ke BPJS,
kurangnya saran dan prasana bagi para pelaksana di lapangan. Termasuk menggali
keluhan dari masyarakat, sehingga bisa merekam dan mencari solusi yang tepat.
“Kita
harus memberi kemudahan-kemudahan kepada masyarakat. Jangan sampai kita
menyodorkan yang sulit sulit, yang membuatnya masyarakat menggerutu. Berilah
kemudahan, masyarakat harus diberi kemudahan semudah-mudahnya,” ungkit Hasto.
Hasto
berjanji akan memberikan upaya kongkrit dengan memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK)
pada 2021 ke Brebes. Tidak hanya diskusi, tapi harus eksekusi.
Hasto
menyampaikan, Keluarga Berencana, pengendalian penduduk serta urusan urusan
pembangunan keluarga sesuai Undang undang 23 tahun 2014 menjadi urusan wajib
bagi pemerintah Daerah bersama dengan pemerintah Pusat.
Dia
juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Brebes yang telah menunjukan kerja
nyata dalam urusan Keluarga Berencana di wilayahnya dengan selalu turun
langsung di setiap kegiatan KB dan kependudukan.
Bupati
Brebes Hj Idza Priyanti SE MH menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kepala
BKKBN Pusat beserta timnya. Dan berharap dari kunjungan orang nomor satu di
BKKBN ke Brebes, akan membawa manfaat besar terutama dalam urusan Keluarga
Berencana dan Pengendalian Penduduk. Mengingat Kabupaten Brebes sebagai daerah
yang memiliki wilayah luas dan memiliki penduduk 1,9 juta jiwa.
Pemkab,
kata Idza, telah memberi dukungan anggaran yang besar melalui Dinas Kesehatan
dan DP3KB. Dengan harapan, angka stunting, pengurangan kematian ibu dan anak
bisa dicegah sedini mungkin.
Kepala
DP3KB Kabupaten Brebes dr Sri Gunadi Parwoko dalam laporanya menyampaikan, di
wilayah Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat diikuti 330 Akseptor dan 61 akseptor
memilih kontrasepsi jangan panjang berupa IUD.
Hadir
dalam acara tersebut Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH beserta suami Drs H
Warsidin, Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo, Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi
Jawa Tengah Wagino SH MSi, Sekretaris BKKBN Propinsi Jawa Barat Rahmat Mulkan,
direktur jalur swasta BKKBN RI Drg Widyono, Kepala DP3AP2KB Propinsi Jawa
Tengah Dra Retno Sudewi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr Sartono,
Kepala DP3KB Brebes Sri Gunadi Parwoko, Ketua IDI Brebes Munaryo, Ketua IBI Brebes
Hj Mahmudah, para Kepala SKPD terkait serta tamu undangan lainya.(ya/wsd/topfm).
0 comments:
Posting Komentar