RADIO SINGOSARI TOPFM || 95.1 MHz ||MORE THAN JUST RADIO ||INSPIRING RADIO ||

Live Radio Streaming


KLIN MORE PLAYER
Post info

Labels: , ,


Comments 0


Author: topfmbumiayu


http://www.topfm951.net/2019/10/soal-penanganan-kb-hasto-menghendaki.html#more
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dr H Hasto Wardoyo SpOG menghendaki untuk penanganan Keluarga Berencana (KB) jangan cuma diskusi-diskusi tetapi harus melakukan aksi. Rapat-rapat dengan penanganan lambat, kurang bermanfaat kalau tidak ada aksi di lapangan.
“Mari kita aksi-aksi, kerja-kerja jangan cuma diskusi,” kata Hasto disela peninjauan pelaksanaan pelayanan KB di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat di Puskesmas Kecipir, Kecamatan Losari, Brebes, Selasa (29/10).
Untuk itu, kata Hasto, pihaknya sengaja datang ke daerah-daerah perbatasan untuk melihat secara langsung pelaksanaan pelayanan KB. Sebab, di daerah perbatasan kadang sulit dijangkau dengan medan yang sangat sulit. Apakah didaerah-daerah perbatasan tersebut bisa terlayani maksimal apa tidak.
Dengan datang langsung, kata dia, akan menjadi motivasi bagi masyarakat maupun petugas sehingga pelayanannya menjadi lebih baik. “Tentu dengan didatangi kami, Ibu Bupati dan pihak-pihak terkait para akseptor dan petugas pelayanan akan termotivasi,” ungkapnya.
Kedatangan dia juga untuk menurunkan angka stunting, untuk menciptkan generasi unggul yang bisa dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan. Dengan anak sedikit dan teratur kelahirannya maka akan tercukupi asupan gizi keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto memuji sepak terjang Bidan, Penyuluh KB, TNI/Polri, Organisasi kemasyarakatan, dokter dan lain lain yang turut mensukseskan program KB. Menurutnya, tidak akan ada artinya jika tanpa Provider pelayanan. Dan salah satu Provider yang paling banyak berperan dalam melayani KB adalah Bidan. Bidanlah yang banyak menyuntik, pasang IUD, pasang Implan atau Susuk dan seterusnya.
“Sehingga tidak berlebihan jika BKKBN sering memuji bidan dengan kata kata ‘Bidan bukan segalanya, tapi tanpa bidan BKKBN tidak ada apa-apanya’,” ujarnya.
Selain bidan, dia juga mengapresiasi dokter, penyuluh KB, TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan yang juga sama sama mempunyai peran yang besar dalam mensukseskan program Keluarga Berencana. 
Kedatangannya ke Brebes juga untuk mendengar dan memecahkan masalah atau keluhan yang dihadapi daerah maupun para petugasnya. Seperti kesulitan mengklaim ke BPJS, kurangnya saran dan prasana bagi para pelaksana di lapangan. Termasuk menggali keluhan dari masyarakat, sehingga bisa merekam dan mencari solusi yang tepat.
“Kita harus memberi kemudahan-kemudahan kepada masyarakat. Jangan sampai kita menyodorkan yang sulit sulit, yang membuatnya masyarakat menggerutu. Berilah kemudahan, masyarakat harus diberi kemudahan semudah-mudahnya,” ungkit Hasto.
Hasto berjanji akan memberikan upaya kongkrit dengan memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2021 ke Brebes. Tidak hanya diskusi, tapi harus eksekusi.

Hasto menyampaikan, Keluarga Berencana, pengendalian penduduk serta urusan urusan pembangunan keluarga sesuai Undang undang 23 tahun 2014 menjadi urusan wajib bagi pemerintah Daerah bersama dengan pemerintah Pusat.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Brebes yang telah menunjukan kerja nyata dalam urusan Keluarga Berencana di wilayahnya dengan selalu turun langsung di setiap kegiatan KB dan kependudukan.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kepala BKKBN Pusat beserta timnya. Dan berharap dari kunjungan orang nomor satu di BKKBN ke Brebes, akan membawa manfaat besar terutama dalam urusan Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk. Mengingat Kabupaten Brebes sebagai daerah yang memiliki wilayah luas dan memiliki penduduk 1,9 juta jiwa.
Pemkab, kata Idza, telah memberi dukungan anggaran yang besar melalui Dinas Kesehatan dan DP3KB. Dengan harapan, angka stunting, pengurangan kematian ibu dan anak bisa dicegah sedini mungkin.
Kepala DP3KB Kabupaten Brebes dr Sri Gunadi Parwoko dalam laporanya menyampaikan, di wilayah Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat diikuti 330 Akseptor dan 61 akseptor memilih kontrasepsi jangan panjang berupa IUD.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH beserta suami Drs H Warsidin, Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo, Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Jawa Tengah Wagino SH MSi, Sekretaris BKKBN Propinsi Jawa Barat Rahmat Mulkan, direktur jalur swasta BKKBN RI Drg Widyono, Kepala DP3AP2KB Propinsi Jawa Tengah Dra Retno Sudewi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr Sartono, Kepala DP3KB Brebes Sri Gunadi Parwoko, Ketua IDI Brebes Munaryo, Ketua IBI Brebes Hj Mahmudah, para Kepala SKPD terkait serta tamu undangan lainya.(ya/wsd/topfm).

0 comments:


PROGRAM ACARA UNGGULAN : 05-06 NGAJI PAGI * 06-07 INFO PAGI*07-09 INDONESIA DANGDUT*09-11 LAGU JAWA* 11-13 KENANGAN*13-15 DANGDUT NGETOP*15-17 TREN MUSIK INDO* 19-21 MUSIK TO ORANG MUDA*21-00 TOPREQUEST

Studio/Office :

Jl. Raya Paguyangan No.12 Paguyangan (Bumiayu) Kab.Brebes 52276

Telp.0289 432995 | SMS Online | WA : 0856 0203 7951 | www.topfm951.net
CP | dispa dj |085326111234
Email: topfm951@yahoo.co.id