Live Radio Streaming
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes mendukung kesuksesan Muktamar
NU di Lampung pada Oktober 2020 mendatang. Dukungan tersebut disampaikan
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH melalui Staf Ahli Bupati bidang
Kesra dan SDM Masfuri.
"Kami
mendukung kesuksesan Muktamar NU di Lampung Oktober 2020 mendatang,"
ujar Masfuri dalam pernyataan sikapnya diacara Harlah ke-94 NU tingkat
Kabupaten Brebes di obyek wisata Waduk Malahayu, Sabtu (15/2).
Menurut
Masfuri, dukungan akan diwujudkan dengan mensuport semua kegiatan yang
mengarah pada kesuksesan Muktamar seperti Koin NU, pengiriman peserta
dan lain-lain.
Atas nama Bupati,
Masfuri juga mengajak kepada seluruh Nahdliyyin untuk melakukan Sensus
Penduduk Online. Warga NU yang jumlahnya banyak harus tercatat dalam
buku bear Indonesia yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS). Kalau
tidak sampai tercatat, maka akan rugi karena data diri itu penting' dan
Nahdliyyin sangat potensial, jangan sampai tidak tercatat.
Rais
Suriyah PBNU KH Subekhan Makmun mengingatkan sebagai Nahdliyyin jangan
mengelabui Allah SWT tetapi tawadlu lah pada Sang Khalik.
"Jangan
gampang membujuk Allah dengan dalih berjuang membela agama. Jangan sok
membela agama, karena Allah sudah tahu apa yang ada di hati kecilnya
manusia, apalagi di hati orang orang munafik," ujarnya.
Pengasuh
Ponpes Assalafiyah Luwungragi Brebes itu menunjukkan kesalehan orang NU
yang ditandai dengan 4 karakter yakni, tabaruk pada kiai, mempraktekkan
apa yang diucapkan dan diajarkan, mengambil acuan literasi dan
mengambil tarbiyah kiai.
"Sikap dan sifat Kiai semua dijadikan ilmu yang manfaat," tandas Kang Kaji, demikian sapaan akrabnya.
Rais
Suriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Sodaqoh menegaskan pentingnya
ketertiban dalam menjalankan kehidupan dan berorganisasi di NU.
Sang Kiai menjelaskan kalau kita tidak boleh kumpul bersama sebelum nikah. Nikahlah dulu, baru kumpul bersama.
Berwudhu
juga harus urut, tertib. Jangan langsung basuh kaki, tapi harus
didahului niat, cuci tangan dan seterusnya hingga cuci kaki.
Tatanan organisasi di NU ya ada urutannya, dari Ranting, MWC, PC, PW, dan PBNU.
"Tidak puasa, tidak zakat, ko tiba tiba minta di surga, kan aneh," ujar Kiai.
Dia
menandaskan, kemuliaan di NU bukan karena kedudukannya di struktural
NU. Tapi kemuliaan di NU itu milik Nahdliyyin yang lebih banyak
mencurahkan segala pikiran dan tenaganya untuk NU karena lillahitaala.
(Wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar