Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Brebes optmis bisa mencapai 7 persen. Apalagi dengan
kehadiran Kawasan Industri Brebes (KIB) dan Kawasan Peruntukan Industri Brebes
(KPIB). Dan saat ini saja hampir mendekat 6 persen, sehingga dalam satu dua
tahun mendatang, capaian 7 persen bisa diraih oleh Brebes.
Hal tersebut disampaikan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP Dr Maruto Umar Basuki pada gelaran Focus Graup Discussion (FGD) di Aula Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes, Rabu (5/2).
Menurutnya, dengan ditetapkanya Brebes sebagai Kawasan Industri sangat diuntungkan karena Pembangunan Infrastruktur dan sarana penunjang lainnya bisa dimanfaatkan bersama.
Maruto juga berharap, adanya kurikulum tambahan terkait kebutuhan tenaga kerja di KIB yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Didalam pembelajaran di sekolah atau kampus harus link and match, mampu membentuk tenaga ahli yang siap ditempatkan didunia industri.
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP Semarang Firmansyah SE MSi PHD menyampaikan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen harus digotong bersama. Termasuk harus ada intervensi Pemerintah Kabupaten Brebes dalam pengelolaan KIB. Dalam artian, sepanjang tidak menyalahi regulasi yang ada dengan menggerakan potensi lokal seperti penerbitan peraturan penggunaan air baku. Juga pemanfaatan produk lokal sebagai bahan baku seperti hasil-hasil pertanian setempat. Namun sangat berat karena kualitas produk lokal, akan bersaing dengan produk-produk daerah lain.
Firmansyah, menghendaki KIB harus mampu menyerap tenaga kerja lokal Brebes guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, Pemerintah juga harus mengutamakan masuknya industri berbasis Pertanian. Sebab, Brebes merupakan daerah Pertanian meskipun industri lain juga harus terus dirayu agar masuk dengan cepat ke KIB maupun KPIB.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengajak seluruh elemen yang ada di Brebes bersiap guna menyongsong KIB dan KPIB. Seluruh masyarakat harus dan mengambil manfaat dari kehadiran KIB dan KPIB. Untuk itu, seluruh jajaran Pemkab mensosialisasikannya secara masif.
“Jangan sampai ada warga Brebes yang tidak tahu apa itu KIB dan KPIB,” ujar Idza.
Melalui FGD, kata Idza, terserap masukan, ide, kritik, dan pencerahan yang disampaikan oleh narasumber dan peserta.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes sebesar 7 persen, bupati menyampaikan beberapa poin yang harus dilakukan bersama. Diantaranya mendorong KIB segera diwujudkan dengan membuka iklim investasi seluas luasnya, Mendorong tumbuhnya ekspor, mendorong peningkatan SDM, mendorong pertumbuhan sektor alternative lain, baik pariwisata dan mempertahankan lahan pertanian produktif agar kedaulatan pangan tetap terjaga.
Kepala Baperlitbangda Brebes Drs Edy Kusmartono MSi menuturkan, output yang diharapkan dari diselenggarakanya FGD adalah adanya rekomendasi rancangan desain pembangunan ekonomi Kabupaten Brebes menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen. Capaian tersebut, sesuai dengan visi-misi pembangunan Brebes, yang muaranya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, penurunan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran dan peningkatan IPM. Selain itu, rekomendasi jenis industri yang tepat dan sesuai dengan potensi daerah.
FGD yang dibuka Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH, dihadiri Direktur Kawasan Industri Wijaya Kusuma Fauzi, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Brebes Indra Kusuma SSos, para Pimpinan Perbankan dan Pimpinan Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Brebes, Kepala OPD terkait, camat di wilayah kawasan industri, para pimpinan Perusahaan dan tamu undangan lainya. (ys/wsd/topfm)
Hal tersebut disampaikan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP Dr Maruto Umar Basuki pada gelaran Focus Graup Discussion (FGD) di Aula Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes, Rabu (5/2).
Menurutnya, dengan ditetapkanya Brebes sebagai Kawasan Industri sangat diuntungkan karena Pembangunan Infrastruktur dan sarana penunjang lainnya bisa dimanfaatkan bersama.
Maruto juga berharap, adanya kurikulum tambahan terkait kebutuhan tenaga kerja di KIB yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Didalam pembelajaran di sekolah atau kampus harus link and match, mampu membentuk tenaga ahli yang siap ditempatkan didunia industri.
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP Semarang Firmansyah SE MSi PHD menyampaikan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen harus digotong bersama. Termasuk harus ada intervensi Pemerintah Kabupaten Brebes dalam pengelolaan KIB. Dalam artian, sepanjang tidak menyalahi regulasi yang ada dengan menggerakan potensi lokal seperti penerbitan peraturan penggunaan air baku. Juga pemanfaatan produk lokal sebagai bahan baku seperti hasil-hasil pertanian setempat. Namun sangat berat karena kualitas produk lokal, akan bersaing dengan produk-produk daerah lain.
Firmansyah, menghendaki KIB harus mampu menyerap tenaga kerja lokal Brebes guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, Pemerintah juga harus mengutamakan masuknya industri berbasis Pertanian. Sebab, Brebes merupakan daerah Pertanian meskipun industri lain juga harus terus dirayu agar masuk dengan cepat ke KIB maupun KPIB.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengajak seluruh elemen yang ada di Brebes bersiap guna menyongsong KIB dan KPIB. Seluruh masyarakat harus dan mengambil manfaat dari kehadiran KIB dan KPIB. Untuk itu, seluruh jajaran Pemkab mensosialisasikannya secara masif.
“Jangan sampai ada warga Brebes yang tidak tahu apa itu KIB dan KPIB,” ujar Idza.
Melalui FGD, kata Idza, terserap masukan, ide, kritik, dan pencerahan yang disampaikan oleh narasumber dan peserta.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Brebes sebesar 7 persen, bupati menyampaikan beberapa poin yang harus dilakukan bersama. Diantaranya mendorong KIB segera diwujudkan dengan membuka iklim investasi seluas luasnya, Mendorong tumbuhnya ekspor, mendorong peningkatan SDM, mendorong pertumbuhan sektor alternative lain, baik pariwisata dan mempertahankan lahan pertanian produktif agar kedaulatan pangan tetap terjaga.
Kepala Baperlitbangda Brebes Drs Edy Kusmartono MSi menuturkan, output yang diharapkan dari diselenggarakanya FGD adalah adanya rekomendasi rancangan desain pembangunan ekonomi Kabupaten Brebes menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen. Capaian tersebut, sesuai dengan visi-misi pembangunan Brebes, yang muaranya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, penurunan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran dan peningkatan IPM. Selain itu, rekomendasi jenis industri yang tepat dan sesuai dengan potensi daerah.
FGD yang dibuka Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH, dihadiri Direktur Kawasan Industri Wijaya Kusuma Fauzi, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Brebes Indra Kusuma SSos, para Pimpinan Perbankan dan Pimpinan Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Brebes, Kepala OPD terkait, camat di wilayah kawasan industri, para pimpinan Perusahaan dan tamu undangan lainya. (ys/wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar