Live Radio Streaming
Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi dilahirkan
(AKB) yang masih tinggi di Kabupaten Brebes jangan sampai luput
perhatian meskipun saat ini tengah terkonsentrasi penanganan pencegahan
Covid-19. AKI-AKIB harus ditekan semaksimal mungkin agar tidak terjadi
lonjakan jumlah
Demikian penekanan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE
MH pada rapat upaya percepatan penurunan AKI-AKB Kabupaten Brebes, di
Pendopo Bupati Brebes, Rabu (14/10).
“Meskipun kita masih berjibaku
dalam penanganan pencegahan penyebaran covid-19, tapi jangan sampai kita
mengesampingkan problematika kesehatan yang lain seperti AKI dan AKB,”
tegas Idza.
Kata Idza, upaya memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru
lahir, dan anak telah menjadi prioritas utama dari pemerintah. Maka
tinggi rendahnya AKI dan AKB menjadi indikator utama derajat kesehatan
suatu negara.
“AKI dan AKB menjadi indikator kemampuan dan kualitas
pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan, dan pengetahuan masyarakat,
kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam
memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan,” tutur Idza.
Idza
menekankan, seluruh elemen mulai dari pemerintah desa, camat, OPD, rumah
sakit, organisasi profesi dan elemen masyarakat secara bersama-sama,
bertanggung jawab terhadap penyelamatan ibu dan bayi baru lahir sesuai
dengan tupoksinya. Memantau secara ketat dalam penanganan kondisi orang
hamil di daerahnya masing-masing. Bila hal tersebut tidak terus
diperhatikan dan ditangani dengan serius, maka kondisinya bisa sangat
mengkhawatirkan.
“Semua pihak harus tandang dalam upaya penyelamatan
ibu dan bayi baru lahir, sehingga angka AKI dan AKB tidak bertambah
lagi,” tegas Bupati.
Dalam kaitan ini, Idza juga menginstruksikan
agar program Keluarga Berencana digencarkan. Sehingga kesehatan ibu dan
anak terjamin karena menjadi keluarga yang terencana dalam melahirkan.
Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr Sartono menjelaskan, jumlah angka
kematian ibu (AKI) di Kabupaten Brebes pada tahun 2019 ada 37 kasus dan
angka kematian bayi (AKB) ada 304 kasus.
Sedangkan tahun 2020,
terhitung sampai bulan Oktober Jumlah angka kematian ibu ada 45 kasus,
dan angka kematian bayi (AKI) per Agustus ada 201 kasus.
Kematian ibu
dan bayi merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek
klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan maupun faktor–faktor non
kesehatan.
Sartono menghendaki adanya persamaan persepsi dan
pengertian dari semua pihak mengenai peran dan pentingnya berbagai aspek
tersebut. Strategi untuk mengatasinya harus terintegrasi menyeluruh
dari berbagai aspek tersebut.
Kata Sartono, ada dua faktor penyebab
kematian ibu, yakni penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.
Penyebab langsung diantaranya seperti perdarahan, pre eklamsia/eklamsia
dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu penyakit jantung,
anemia, tbc, 4 terlalu : terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan
terlalu banyak.
Pertemuan dihadiri Kepala OPD terkait, Camat se Kab
Brebes, Kepala Kantor Kemenag, Ketua TP PKK, Ketua GOW, Direktur RSU
Negeri dan Swasta, Kepala UPTD BLUD Se Kab Brebes, Kepala Cabang BRI,
Perwakilan Dokter SPOG, Ketua IDI Cabang Brebes, Ketua IBI Cabang
Brebes, Ketua PMI Cabang Brebes, Kepala BPJS Kesehatan Brebes, Ketua
FMM Madani Kab Brebes, Ketua ESHA Unggul Brebes dan undangan lainnya.
(Bambang Sugiarto/Wasdiun/topfm)
0 comments:
Posting Komentar