Live Radio Streaming
Maraknya impor garam, menjadikan garam lokal harganya merosot tajam.
Kualitas garam luar negeri, Karena garam impor dinilai lebih bagus
kualitasnya dibandingkan garam lokal. Untuk menyeimbangkan kualitas,
Kementerian Kelautan dan Perikanan membuat terobosan melalui Program
Pengembangan Usaha Garam Rakyat (Pugar) agar produk yang dihasilkan
garam lokal kualitasnya menjadi lebih bagus dan mampu bersaing dengan
produk luar. Di Brebes, peningkatan kualitas garam diwujudkan dengan
membangun unit pengolahan garam atau Washing Plant di Desa Pesantunan,
Wanasari, Kabupaten Brebes.
Demikian disampaikan Deputi Bidang
Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih di
sela peresmian dan serah terima Washing Plant Desa Pesantunan, Brebes,
Selasa (22/12).
Agustina berharap kedepan Kabupaten Brebes dapat
menjadi salah satu daerah penghasil garam terbaik yang mampu menembus
kebutuhan Garam Industri sehingga dengan sendirinya impor garam tidak
perlu dilakukan lagi.
“Bagaimana tidak ada impor, jika kualitas garam
lokal masih dianggap kurang baik. Mudah-mudahan tersedianya Washing
Plant mampu meningkatkan kualitas garam lokal dan menekan laju impor
garam lagi,” ujar Agustina.
Senada, Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut
TB Haeru menyampaikan, dengan bantuan Washing Plant atau Unit
Pengolahan Garam, kualitas garam yang dihasilkan akan lebih baik dan
mampu bersaing dengan kualitas garam luar.
“Dengan kualitas yang
baik, otomatis harga makin tinggi maka dan kesejahteraan petani garam
juga akan semakin meningkat,” ujar Haeru.
Haeru menambahkan bantuan
yang diberikan hanyalah stimulan atau rangsangan untuk peningkatan
kualitas garam. Nantinya, akan muncul pemikiran sinergi untuk mewujudkan
peningkatan kualitas dan produktivitas garam lokal. Sinergi harus
dibangun antara petani garam melalui Koperasi dan Pemerintah Kabupaten
Brebes.
Bantuan diserahkan Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB
Haeru kepada Koperasi Mekar Sari Sejahtera. Dan disaksikan Deputi
Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina
Murbaningsih, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH serta tamu undangan
lainya.
Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH mewakili Pemerintah Kabupaten
Brebes mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Narjo yakin, Garam Brebes yang
didukung program Pugar mampu menjawab persoalan garam nasional, menuju
swasembada garam nasional.
Narjo menjelaskan, Kabupaten Brebes
memiliki potensi lahan tambak garam seluas 1.176 hektar. Didukung,
petambak garam sejumlah 658 orang dan 5 Koperasi Garam.
Pada 2019
lalu produksi garam sebesar 49.574,45 ton dengan produktivitas 81,8
ton/hektar. Namun, 2020 turun menjadi 24,10 ton akibat kemarau basah,
harga rendah dan serapan industri juga rendah.
Peresmian diisi juga
dialog dengan para petani garam dan penanaman Mangrove secara simbolis
di area Mangrove Sari Pandansari Brebes. Tampak ikut menanam bibit
Mangrove Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru, Deputi Bidang
Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih, dan
Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH. (ys/wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar