Live Radio Streaming
Pemerintah Kabupaten Brebes menggelar Upacara Peringatan Hari Bela
Negara Tingkat ke-72 tingkat Kabupaten Brebes secara virtual dan diikuti
via zoom di 17 Kecamatan.
Upacara yang di gelar di Pendopo,
Jumat (28/12) itu diikuti bersama para Kepala Organisasi Perangkat
Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta
perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas) dan undangan lainnya.
Bupati
Brebes Hj Idza Priyanti SE MH dalam sambutannya mengatakan, Peringatan
Hari Bela Negara tahun 2020, sungguh berbeda dengan tahun sebelumnya,
karena dilaksanakan di tengah pandemi covid-19. Namun dengan segala
keterbatasan kita masih bisa memperingati hari bela negara ke-72 secara
virtual dengan suasana sederhana.
"Tentunya dampak pandemi
covid-19 ini sangat dirasakan bangsa indonesia, dari sektor ekonomi,
sosial, budaya maupun politik. Namun semangat pengorbanan dan pengabdian
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tetap menyala, meski di
masa sulit," kata Idza.
Bupati menceritakan, bahwa Hari Bela
Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember untuk mengenang peristiwa
deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Mr
Syafrudin Prawiranegara di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 19 desember
1948. Atas inisiatifnya melampaui panggilan tugas yang menjadi tanggung
jawab beliau, upaya politik dan diplomasi terbukti berhasil mengatasi
kekuatan militer penjajah, dan menunjukan kepada dunia bahwa Republik
Indonesia masih tetap berdiri tegak.
Sejarah juga menunjukkan
bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan
tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya
untuk membela negara dengan cara melakukan upaya-upaya politik maupun
diplomasi.
Idza menyampaikan nilai-nilai bela negara yang sudah
seharusnya dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, cinta tanah
air, adapun beberapa indikator cinta tanah air yakni, menjaga tanah dan
pekarangan serta seluruh ruang wilayah indonesia, jiwa dan raganya
bangga sebagai bangsa indonesia, jiwa patriotisme terhadap bangsa dan
negaranya, menjaga nama baik bangsa dan negara, memberikan kontribusi
pada kemajuan bangsa dan negara, dan bangga menggunakan hasil produk
bangsa indonesia.
Kedua, rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Yang penerapannya dengan cara 1) bersedia mengorbankan waktu, tenaga
dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara, 2) siap membela bangsa
dan negara dari berbagai macam ancaman, 3) berpartisipasi aktif dalam
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara 4) gemar membantu sesama warga
negara yang mengalami kesulitan dan 5) yakin dan percaya bahwa
pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.
Indikatornya
yaitu harus memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta intelektual.
Senantiasa memelihara jiwa dan raga, senantiasa bersyukur dan berdoa
atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan yang Maha Esa, dan gemar
berolahraga serta senantiasa menjaga kesehatannya.
"Saya yakin,
dengan senantiasa menanamkan nilai-nilai bela negara dalam diri kita
masing-masing, Indonesia menjadi negara yang kuat serta dapat bersaing
dengan negara-negara lain," tandasnya.
Idza menambahkan, semangat
bela negara akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat apabila diikat
dalam tali persatuan indonesia. Sejarah sudah membuktikan bahwa dengan
persatuan Indonesia, semua tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa
bisa dilalui bersama. Para pejuang pembela negara bisa membangun
kekuatan menghadapi penjajah hanya dengan kebersamaan dan gotong royong.
Untuk
itu, Bupati juga mengajak semua elemen bangsa untuk membangun
kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi tantangan-tantangan bangsa ke
depan.
"Mari kita bangun sinergi antar warga bangsa. Walaupun
kita berbeda-beda dari latar belakang profesi, suku, agama maupun
golongan, tetapi tetap bisa satu dalam mengatasi berbagai persoalan
kebangsaan, menjalin kerja sama antar daerah untuk mewujudkan kemajuan
bersama, serta perkokoh persatuan dalam kemajemukan," ajaknya.
Kemajemukan
bangsa bukanlah halangan untuk mewujudkan semangat bela negara.
Kebhineka tunggal-ikaan justru akan bisa memperkuat kecintaan kita pada
bangsa dan negara.
Peringatan hari bela negara ke-72 mengusung
tema, “semangat bela negara wujudkan SDM tangguh dan unggul”. Tampak
mengisi tausiyah kebangsaan pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi
Brebes KH Subhan Makmun.
Tampak hadir, Perwakilan Forkopimda,
Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT, para Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda,
OPD terkait, Pengasuh Pondok Pesantren, Tokoh Agama, Masyarakat, Ormas
serta tamu undangan lainnya. (Otz/Wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar