Live Radio Streaming
Topfm - Paguyangan : 60 hari menuju tahun 2022, itu artinya dua tahun sudah pandemi Covid-19 membersamai Indonesia. Berbagai sektor mulai dari pendidikan, pariwisata, kesehatan, hinggga perekonomian dituntut untuk mulai terbiasa dan secepat mungkin bangkit dan berinovasi. Ketika karyawan perusahaan rami-ramai di PHK, tak mungkin rasanya bila pedagang kecil seperti Mas Anto yang akrab disapa sebagai “Mas Kentang” memilih menyerah dengan mengentaskan wajan penggorengannya disaat-saat sulit seperti ini. Terhitung sudah sejak tahun 2016 Anto mulai berinovasi sedemikian mungkin dengan produk kentangnya. Dari mulai kentang ulir ala drama korea hingga stik kentang super pulen nan crispy seperti saat ini. Rahasia nikmatnya “Praja Kentang” terletak pada keutamaan pemilihan bahan baku utama.
Praja kentang adalah sebuah harapan besar bagi Anto, dalam bahasa Jawa kuno diartikan sebagai kerajaan, dan Anto ingin mendirikan kerajaan kuliner yang terkhusus di bidang makanan ringan atau cemilan berbahan dasar kentang dan sejenisnya. Dari sekian banyak produk kentang, praja kentang inilah yang nantinya akan menjadi rajanya dengan cara mempertahanakan cita rasa yang kemudian berbuah menjadi kepercayaan para pelanggan tetap Anto, dan ia berharap nantinya lapak tempat Anto berpijak ini bisa menjadi pusat kuliner kedepannya.
Awal mula terjun didunia kuliner, tentu satu-satunya bekal yang dimiliki Anto adalah keterampilan mengoalah kentang sebagai camilan. Menyadari bahwa ada sesuatu yang kurang dalam diri Anto, ia mulai tertarik dan aktif mengikuti berbagai pelatihan yang dilakukakan dan difasiltasi oleh pemerintah. Salah satunya adalah pelatihan dari Dinas Koperasi UKM melalui Balai Pelatihan Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah dengan membangun sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan seluruh UMKM di Jateng dengan mengadakan berbagai program pelatihan.
Lapak kecil dipinggir jalan paguyangan yang bersebelahan dengan gedung radio Singosari Top Fm ini terlihat biasa namun kenyatannya luar biasa, mulai dari cita rasa stik kentang sampai dengan managemen pengelolan hasil penjualan semuanya rapih terorganize dengan baik sesuai dengan ilmu yang Anto dapatkan dari beberapa pelatihan yang pernah ia ikuti salah satunya adalah cara untuk mengatur keuangan untuk sebisa mungkin memisahkan uang pribadi dengan uang bisnis yang nantinya digunakan untuk berjualan. Dalam sehari, praja kentang milik Anto mampu menjual hingga sebanyak 7kg kentang dalam situasi pandemi. Awalnya sebelum pandemi bisa melebihi jumlah tersebut, namun Anto bersyukur bahwa keadaan ini tidak banyak merubah angka pendapatan Anto yang kali ini kemungkinan hanya berkurang 10-20%. Hal itu tidak mematahkan semangat Anto untuk terus menawarkan produknya, kini Anto merambah melalui sosial media. Tak disangka ojek online pun mulai berdatangan untuk menyampaikan pesanan para pelanggan, Puji syukur dalam situasi pandemi yang membuat banyak orang mengeluh ini bisa membuat Anto survive bahkan ia berencana menambah launcing produk baru dengan bahan dasar yang sama yakni kentang. Anto bahkan menambahkan beberapa menu baru yaitu keripik kentang, keripik singkong, dan keripik talas dengan bumbu rempah yang ia racik sendiri. Dalam bulan ini ia akan menambah jumlah karyawan dengan banyaknya permintaan pelanggan Praja Stik Kentang.
Anto terpilih dalam program pelatihan UMK dari Dinas Koperasi (DINKOP) provinsi Jawa Tengah, Anto berhasil lolos melalui tahap level 1, dan 2 hingga kini Anto akan memasuki tahap level 3 dalam pelatihan tersebut sesuai dengan aturan dan kriteria yang telah ditetapkan. Anto berharap semua pngealaman pelatihan dari mulai materi pelatihan hingga relasi yang ia dapatkan nantinya bisa menjadi pelajaran berharga dalam mengembangkan bisnisnya kedepan. Enam varian rasa primadona dilapak Praja Stik Kentang diantaranya adalah pedas, asin, jagung bakar, balado, BBQ, sapi panggang. Praja kentang buka dari mulai pukul 09.00 – 19.00 Wib. ( Elisabeth@topfm2021 )
0 comments:
Posting Komentar