Live Radio Streaming
topfm951.net Bumiayu - Dipandang kurang sepadan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan, sehingga korban kebakaran akibat bocornya tabung gas elpiji tiga kilogram Dukuh Petahanan, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, menolak pemberian bantuan dari pihak Pertamina, pada Selasa (6/3/2012) siang di RS Siti Amaliyah Bumiayu.
Menurut Sutrisno, perwakilan dari pertamina ini datang menemui dirinya dan juga para korban kebakaran lainnya untuk memberikan bantuan. Bantuan diberikan langsung pada setiap korban yang tengah menjalani perawatan.
"Setiap korban ditemui langsung di kamar perawatan dan diberikan bantuan keuangan antara Rp 250 ribu sampai Rp 1 juta untuk masing-masing korban," ujarnya.
Untuk sebagian korban kebakaran bisa menerima bantuan dari Pertamina itu, tetapi dirinya dan isterinya Lilis yang menolak bantuan itu. Alasannya, penyebab kebakaran akibat kebocoran tabung gas tiga kilogram itu karena kondisi tabung yang rusak. Dan dirinya selama dua hari saja sudah mengeluarkan biaya Rp 750 ribu per orang untuk perawatan di RS ini.
Berdasarkan keterangan yang dapat dihimpun menyebutkan bahwa, Seluruh korban kebakaran yang jumlahnya 12 orang, kini masih menjalani perawatan secara intensif di RS Siti Amaliyah Bumiayu maupun yang di RS Margono Purwokerto.
Sementara itu Camat Bumiayu Wahono SH memaparkan pihaknya tidak tahu jika adanya pemberian bantuan dari Pertamina untuk korban kebakaran akibat kebocoran tabung gas elpiji. Pihaknya tidak diajak kordinasi atau diberitahu oleh pihak yang katanya memberi bantuan.
Pihaknya selama ini telah berupaya untuk melaporkan melalui surat atas tragedi tersebut ke Bupati Brebes dan meminta agar diupayakan pemberian bantuan baik dari Pemkab maupun dari Pertamina. Upaya itu dilakukan mengingat para korban tergolong warga yang tidak mampu. (D_Dj.12/Top FM)
0 comments:
Posting Komentar