Live Radio Streaming
Sirampog
Brebes -Topmania, bencana tanah longsor yang disertai lumpur terjadi di
Dukuh Legok RT 02 RW 05 Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Selasa
(29/01) sekira pukul 04.00 WIB. Longsor yang disertai lumpur dari bukit
yang berada di dekat pemukiman itu menimbun tiga rumah warga dan satu
bangunan pabrik penggilingan padi.
Saat kejadian, pagi itu kebanyakan warga masih tertidur yang tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti banjir. Setelah disusul dengan suara teriakan minta tolong dari warga yang rumahnya tertimbun longsor. "Terdengar suara gemuruh dan teriakan minta tolong," kata Poniman, Kaur Ekbang Desa Sridadi yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.
Tanah yang longsor merupakan bukit yang oleh warga setempat disebut dengan Sanggayuga yang selama ini semnjadi tempat sumber air yang dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan air bersih dan sebagian untuk irigasi. Jarak bukit yang longsor dengan pemukiman kurang lebih 150 meter dengan kemiringan kira-kira 25 sampai 30 derajat.
Kepala Desa Sridadi, Wastomo mengatakan kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp 65 juta lebih. Bangunan yang rusak adalah rumah milik Slamet (42), Paing Nasrullah (45) dan milik Slamet (48) sementara bangunan rice mill milik Kasor (44). Empat bangunan tersebut mengalami kerusakan parah dan seluruh perabot rumah ikut tertimbun longsor termasuk tujuh ekor kambing ikut tertimbun dan mati. "Isi rumah termasuk perabotan dan pakaian ikut tertimbun," katanya.
Akibat peristiwa itu pula, kini sebanyak 17 jiwa yang terdiri dari tiga Kepala Keluarga pemilik rumah yang rusak, terpaksa mengungsi di rumah saudaranya. Sementara warga lain yang rumahnya ada di sekitar lokasi juga was-was karena kawatir akan terjadi longsor susulan. "Ada 17 jiwa yang mengungsi tapi warga lain juga kawatir kalau terjadi longsor susulan," ucap Wastomo.
Sementara itu, nampak puluhan anggota TNI dari Koramil yang ada di Brebes bagian selatan melakukan karya bhakti membantu warga menyelamatkan barang-barang yang tertimbun longsor. Camat Sirampog, Munaedi SH bersama Kasi Tamtib, Sahadi telah meninjau ke lokasi dan telah melaporkan kejadian itu ke Bupati Brebes.(dj-13/zm/topfm)
Saat kejadian, pagi itu kebanyakan warga masih tertidur yang tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti banjir. Setelah disusul dengan suara teriakan minta tolong dari warga yang rumahnya tertimbun longsor. "Terdengar suara gemuruh dan teriakan minta tolong," kata Poniman, Kaur Ekbang Desa Sridadi yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.
Tanah yang longsor merupakan bukit yang oleh warga setempat disebut dengan Sanggayuga yang selama ini semnjadi tempat sumber air yang dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan air bersih dan sebagian untuk irigasi. Jarak bukit yang longsor dengan pemukiman kurang lebih 150 meter dengan kemiringan kira-kira 25 sampai 30 derajat.
Kepala Desa Sridadi, Wastomo mengatakan kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp 65 juta lebih. Bangunan yang rusak adalah rumah milik Slamet (42), Paing Nasrullah (45) dan milik Slamet (48) sementara bangunan rice mill milik Kasor (44). Empat bangunan tersebut mengalami kerusakan parah dan seluruh perabot rumah ikut tertimbun longsor termasuk tujuh ekor kambing ikut tertimbun dan mati. "Isi rumah termasuk perabotan dan pakaian ikut tertimbun," katanya.
Akibat peristiwa itu pula, kini sebanyak 17 jiwa yang terdiri dari tiga Kepala Keluarga pemilik rumah yang rusak, terpaksa mengungsi di rumah saudaranya. Sementara warga lain yang rumahnya ada di sekitar lokasi juga was-was karena kawatir akan terjadi longsor susulan. "Ada 17 jiwa yang mengungsi tapi warga lain juga kawatir kalau terjadi longsor susulan," ucap Wastomo.
Sementara itu, nampak puluhan anggota TNI dari Koramil yang ada di Brebes bagian selatan melakukan karya bhakti membantu warga menyelamatkan barang-barang yang tertimbun longsor. Camat Sirampog, Munaedi SH bersama Kasi Tamtib, Sahadi telah meninjau ke lokasi dan telah melaporkan kejadian itu ke Bupati Brebes.(dj-13/zm/topfm)
0 comments:
Posting Komentar