Live Radio Streaming
Fatayat
NU Losari, Peringati Kartini Dengan Pengajian
Brebes
– Topmania, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU
Losari Brebes bekerja sama dengan Kecamatan setempat memperingati hari Kartini
ke-137 dengan menggelar pengajian. Hal ini dilakukan untuk mengubah paradigma
peringatan Kartini yang diisi dengan lenggak-lenggok diubah menjadi religious.
“Kita
ingin mengubah paradigma budaya lenggak-lenggok saat peringatan Hari Kartini
diubah dengan pengajian,” kata Camat Losari Hudiyono saat menyampaikan sambutan
pengajian, di halaman Kantor Kecamatan Losari, Kamis (21/4/16).
Menurut Hudiyono, penampilan
menar-menor pada dasarnya bukan bawaan Kartini. Kartini justru tampil anggun,
dengan dandanan yang sederhana. Hudiyono menyakini, kalau kaum ibu sangat
menyejukan. Sehingga ketika tampil dimuka akan membawa kedamaian, semangat dan
kesejukan yang sangat kuat. “Tapi kalau wanita sudah menyimpang dari kodratnya,
jangan harap ada kedamaian,” terangnya.
Bukti dari itu, kata Camat,
penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di kecamatan Losari
telah berjalan sukses, lancar dan aman karena peran para wanita Losari yang
damai, tidak provokatif. “Tidak puas dalam suatu hasil pilkades, itu hal yang
wajar,” katanya.
Ketua
PAC Fatayat NU Losari Hj Farizah mengaku senang dengan semangat Camat Losari
yang menggandeng PAC Fatayat NU menggelar peringatan Hari Kartini ke-137 dengan
pengajian. “Saya senang karena pemerintahan di Kabupaten Brebes dari desa,
kecamatan hingga Kabupaten senang mengaji,” ujarnya.
Hal
ini senafas dengan Fatayat NU yang juga senang pengajian, meskipun kegiatan
sosial, pendidikan, ketrampilan, ekonomi kreatif juga digelar oleh Fatayat NU.
“Emansipasi wanita, pada hakekat pada semangat menguatkan potensi diri sebagai
wanita yang berkualitas,” tandas Hajjah Izah.
Sebagai
apreasiasi atas kerja sama dengan pihak kecamatan, dirinya mengerahkan anggota
Fatayat NU dari 30 ranting se Kecamatan Losari. “Alhamdulillah, ribuan
pengunjung tumplek blek dalam pengajian tersebut,” ujarnya.
Sebagai
pembicara, Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Syahir Kuningan Jawa Barang Nyai Nok
Jamilah. Dalam pesannya, dia mengajak kepada seluruh wanita untuk tetap menjadi
istri yang saleha. Meskipun telah menempati kedudukan yang sejajar dengan kaum
Adam, bahkan ada yang melebihi. Sebab, wanita itu tiang Negara. Apabila wanita
itu baik maka akan kokoh Negara kita, namun bila wanitanya rusak maka rusak
pulalah Negara.
“Istri
Saleha, justru akan menjadi spirit bagi keluarga, masyarakat dan bangsa,” kata
Nok Jamilah. (wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar