Bupati:
Pegiat Agama Jadi Benteng Moral Bangsa
Menyadari
bahwa tantangan hidup ke depan semakin sulit. Terlebih menghadapi derasnya
pengaruh teknologi dan informasi, pegiat agama memiliki peran penting dan
strategis menjadi benteng pembangunan karakter serta moral bangsa.
Demikian
disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat pembinaan kepada pegiat
agama yang terdiri dari guru ngaji, imam masjid/musholla, guru madin, dai,
pengasuh ponpes, dan hafidz/hafidzah di kantor Kecamatan Ketanggungan Brebes,
Selasa (26/2).
"Banyak
godaan duniawi membuat banyak umat mengalami kekeringan spiritual, pendangkalan
mental, bahkan kemerosotan moral," ucap Idza.
Idza
mengatakan godaan tersebut, seperti penyalahgunaan narkoba, pornografi, serta
pergaulan bebas. Salah satu upaya mengantisipasi yaitu melalui upaya
peningkatan keimanan dan ketaqwaan. Terutama generasi muda yang sangat rentan
akan hal tersebut.
"Melalui
pegiat agama kita dapat belajar ilmu agama dan pendalaman Al quran. Demikian
itu, dapat menjadi benteng sekaligus filter dalam menghadapi godaan
hidup," ujarnya.
Untuk
itu, Idza memberi apresiasi tinggi kepada para guru ngaji, imam masjid/mushola,
guru madin, pengasuh ponpes, dai dan hafidz/hafidzah kabupaten brebes yang
selama ini telah memberikan bekal agama kepada masyarakat.
"Saya
berharap para pegiat agama untuk lebih giat lagi, agar dapat mewujudkan
pembangunan masyarakat yang berakhlak islami," harapnya.
Idza
juga memaparkan jumlah pegiat agama di Kecamatan Ketanggungan berjumlah 1.513
orang dengan rincian 606 imam masjid/musolah, 564 guru ngaji, 277 guru madin,
29 dai, 25 hafidz/hafidoh dan 12 pengasuh pondok pesantren.
Mereka
mendapat uang pembinaan dari pemkab Brebes yakni imam masjid/musolah, guru
ngaji, dan guru madin, sebesar 600 ribu rupiah, hafidz sebesar 750 ribu rupiah,
sedangkan dai dan pengasuh pondok pesantren sebesar 1 juta rupiah.
“Jumlah
tersebut belum dipotong pajak, jadi ketika nanti yang diterimakan adalah
besaran yang telah di potong pajak,” ujarnya. (by, wsd)
0 comments:
Posting Komentar