Live Radio Streaming
Post info
Labels: bebas jentik, Berita, Brebes, DBD, Narjo SH MH, Wakil Bupati
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Tekan Kasus DBD, Melalui Lomba Desa Bebas
Jentik
Wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
di Kabupaten Brebes semakin meningkat saat memasuki musim penghujan. Di
Februari 2019 jumlah kasus penyakit DBD sebanyak 152 kasus dengan 9 kasus
kematian. Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya jumlah kasus DBD, perlu
dilaksanakan upaya penggerakan masyarakat salah satunya melalui lomba desa
bebas jentik.
Disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti
SE MH dalam sambutan tertulis, yang dibaca Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH saat
Koordinasi dan Sosialisasi Lomba Desa Bebas Jentik Kabupaten Brebes, di Ruang
OR Sekertariat Daerah Brebes. Senin (4/3).
“Banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan
kasus DBD, di antaranya faktor cuaca dan kondisi kebersihan lingkungan, terutama
genangan air yang menjadi tempat berkembangbiak nyamuk penular DBD,” kata Idza.
Idza berharap, adanya lomba desa bebas
jentik dapat mencegah penyakit DBD melalui pemberdayaan dan peran serta
masyarakat untuk menjadi juru pemantau jentik di dalam rumahnya masing-masing.
“Hal ini teramat penting, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memutus
mata rantai penyebaran dan menanggulangi penyebaran penyakit DBD,” ucap Idza.
Dilanjutkan Idza, Pemerintah Kabupaten
Brebes melalui surat edaran menghimbau seluruh elemen pemerintahan, mulai dari
desa, kecamatan, kantor/dinas, hingga sekolah-sekolah untuk aktif dalam
mensosialisasikan pencegahan DBD.
“Karena pencegahan penularan DBD dengan
foging tidak akan berjalan efektif, apabila tidak diikuti pemberantasan sarang
nyamuk (PSN). Foging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk
masih bisa berkembang biak,” tandasnya.
Idza berpesan, untuk bersama-sama melakukan
PSN secara rutin dengan gerakan 3M plus, yaitu menguras, menutup dan
mengubur/mendaur ulang plus menggunakan obat anti nyamuk atau kelambu saat
tidur dan kegiatan pencegahan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr
Sartono menyampaikan, tujuan lomba desa bebas jentik yaitu untuk melindungi
masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat kondisi rumah yang menjadi sarang
berkembangbiaknya jentik nyamuk.
“Melalui lomba, populasi nyamuk akan
terkendali. Sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah
atau dikurangi, dengan begitu akan diperoleh data akurat mengenai kondisi
jentik di lingkungan desa endemis yang ditunjuk,” ujar Sartono.
Peserta lomba, kata Sartono, adalah desa
dan kelurahan yang termasuk wilayah endemis penyebaran DBD yaitu wilayah
pantura. Di antaranya Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari.
Selain pantura juga wilayah tengah seperti Kecamatan Kersana dan Ketanggungan.
“Saya berharap dengan lomba akan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pemantauan jentik sebagai upaya
pengendalian virus DBD. Demikian akan diperoleh desa yang mempunyai angka bebas
jentik di atas 95 persen,” harapya.
Lomba dibuka oleh Wakil Bupati Brebes Narjo
SH MH, dan narasumber sosialisasi perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah dr Elhamangto Zuhdan. Dihadiri jajaran Dinas Kesehatan serta Forkopimcam
Kabupaten Brebes, (by/wsd)
0 comments:
Posting Komentar