Live Radio Streaming
Post info
Labels: Berita, Brebes, Menteri Pertanian, Pertanian, Pestisida Palsu
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Mentan : Brantas Mafia Perdagangan
Pestisida Palsu Dan Hukum Seberat Beratnya
Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH
selaku tuan rumah dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian RI Ir Andi Amran
Sulaiman MP, menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar besarnya pada seluruh jajaran
Kementerian Pertanian dan juga masyarakat dari
Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, serta Kabupaten Pemalang
yang sudah mau hadir di Kabupaten Brebes, dalam kegiatan apresiasi dan
sinkronisasi program Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Jawa Tengah tahun
2019 di alun-alun Brebes, Jumat (29/3).
Bupati mengucap syukur Alhamdulillah,
Kabupaten Brebes dengan luas wilayah 1.662,96 km2 mencakup 17 kecamatan, 297
desa/kelurahan, dengan jumlah penduduk di kabupaten brebes kurang lebih 1,8
juta jiwa dengan hampir 317.438 orang (17,84%) bekerja di sektor pertanian,
Dari luasan total tersebut, sekitar 63.463 ha berupa lahan sawah, dengan
rincian lahan sawah beririgasi teknis 46.837 ha dan non teknis 16.626 ha dan
penggunaan lahan sawah tersebut telah dilakukan budidaya pertanian secara
intensif untuk komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
Begitu besarnya potensi produksi
pertanian yang ada, Kabupaten Brebes telah mendukung ketahanan pangan regional
dan nasional untuk komoditas padi, dan di sisi lain, bawang merah sebagai ikon
Kabupaten Brebes menyumbang sekitar 20% dari produksi bawang merah Nasional.
Dari dimensi angka kemiskinan, presentase angka kemiskinan di Kabupaten Brebes
semakin menurun dari 21,12% pada tahun 2012, sampai dengan 19,14% pada tahun 2017 dan turun lagi ke angka
17,17% di tahun 2018.
Hal yang patut kita banggakan terkait
keberhasilan pemerintah Kabupaten Brebes dalam menurunkan angka kemiskinan.
Namun demikian, sebagai catatan tersendiri dari angka tersebut, mayoritas
adalah penduduk yang ada di pedesaan, dan notabene bermatapencaharian
sehari-hari sebagai petani dan hal ini tentu menjadi perhatian pemerintah
Kabupaten Brebes.
Idza Menambahkan, pemerintah Kabupaten
Brebes dan didukung oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat,
khusus pada bidang/sektor pertanian sudah banyak melakukan intervensi
program/kegiatan kepada masyarakat Brebes (petani) baik secara langsung maupun
tidak langsung dari paket-paket kebijakan yang ada. Tujuan utama dari
intervensi program/kegiatan tersebut adalah untuk peningkatan produksi
pertanian yang pada akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan petani.
Pemerintah Kabupaten Brebes, melalui
APBD Kabupaten Brebes tahun 2019 telah menganggarkan 14,6 milyar rupiah untuk
pelaksanaan lima program utama yang
berkaitan langsung dengan masyarakat/petani, yaitu:
Program peningkatan ketahanan pangan,
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan, Program peningkatan
produktivitas tanaman pangan, Program peningkatan produktivitas hortikultura
dan perkebunan, Program pengelolaan sumber daya lahan dan sarana prasarana
pertanian. Dan proyeksi untuk tahun anggaran 2020 meningkat mencapai Rp 17,3
milyar.
Lanjut Idza, Kabupaten Brebes
mendapatkan perhatian yang luar biasa dari Presiden Joko Widodo, baik berupa
program – program maupun dukungan anggaran yang tercurah untuk Kabupaten Brebes
di berbagai sektor pembangunan. Dan secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan dampak ekonomi yang positif kepada masyarakat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
mengungkapkan, kalau dirinya mendapat
laporan bahwa di Brebes ada yang jual pestisida palsu. Dan sudah ditangkap
pelakunya. “Saya ucapkan terima kasih pada Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono,
saya titip hukum seberat beratnya,” tandas Andi Amran Sulaiman, di hadapan
ribuan petani dan santri.
Menurut Amran, para pemalsu pestisida
dan pupuk bagian dari mafia yang harus dibrantas hingga tuntas. "Dalam 4,5
tahun masa kerja saya, kita berantas mafia perdagangan sebanyak 782 perusahaan.
Sudah kami tutup. Blacklist. Dengan 409 tersangka melalui satgas
pangan,"ungkapnya.
Amran Sulaiman menyatakan perang
terhadap mafia pertanian. Di antaranya, para pelaku pemalsu pestisida dan pupuk
yang meresahkan petani.
Mentan menyebut, peredaran pupuk palsu
terjadi di Semarang dan pestisida palsu di Brebes harus diselesaikan. "Di
Semarang ada pupuk palsu, dan di Brebes ada pestisida palsu. Kalau tidak
ditangkap saya siap letakan jabatan Mentan," tandasnya.
Ribuan petani dan santri yang hadir
berasal dari kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten
Pemalang. Selain itu, juga dihadiri Wakil Bupati Brebes Narjo, jajaran Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Brebes, Kabupaten/Kota Tegal dan Pemalang,
Direksi Pupuk Kujang dan Petrokimia, para Pimpinan Perbankan dan juga para
Kepala OPD Pemerintah Kabupaten Brebes.
Mentan juga menyerahkan sejumlah
bantuan, di antaranya ayam kampung 50 ekor per rumah tangga, kambing, bibit
padi, bibit jagung, Alsintan, dan bantuan lain di sektor pertanian. (Otz/Ys/Wsd/topfm).
0 comments:
Posting Komentar