Live Radio Streaming
Post info
Labels: Berita, Brebes, Ganjar Pranowo, Guru Ngaji, Hj. Idza Priyanti SE. MH
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Bupati
Brebes Dampingi Gubernur Jateng Serahkan Insentif Guru Ngaji
Bupati Brebes Idza
Priyanti mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan program bantuan
insentif guru ngaji di Kabupaten Brebes. Bantuan tersebut diserahkan kepada
4.238 ribu guru ngaji di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Bukhori Desa Sengon,
Kecamatan Tanjung. Senin (15/4) kemarin.
Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo mengatakan, lahirnya program tersebut berkat pasangannya
memimpin Jateng kali ini, yakni Taj Yasin Maimoen, yang merupakan seorang kiai.
Menggandeng guru ngaji se-Jateng menjadi impiannya bersama Gus Yasin, (sapaan
wagub) untuk membangun sumber daya manusia.
“Ketika itu
(kampanye Pilgub 2018) Gus Yasin bilang, harus melakukan pembangunan manusia,
maka dipilihlah guru ngaji yang digandeng. Ini adalah ungkapan terima kasih
saya kepada para guru ngaji yang selama ini sangat ikhlas mengajar dan memberi
contoh pada santri,” bebernya.
Di hadapan ribuan
guru ngaji Kabupaten Brebes, Ganjar lantas mengenang sosok Imam Bukhori, yang
kebetulan nama imam perawi hadits tersebut menjadi nama Ponpes yang dijadikan
lokasi pembagian insentif. Ganjar mengisahkan telah ziarah ke Imam Bukhori di
Samarkand, Uzbekistan, yang konon ditemukan oleh Bung Karno.
“Alhamdulillah
saya sudah ke sana. Konon, makam itu ditemukan Bung Karno. Dari cerita itu, semua orang memuji Indonesia karena membangun
makam Imam Bukhori,” tandasnya.
Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah Farhani melaporkan, jumlah
penerima bantuan insentif guru ngaji se-Jateng ada 171.131 ribu orang. Adapun
jumlah bantuan sebesar Rp 205 milyar.
“Mekanisme
pemberiannya melalui Bank Jateng, karena kami telah bekerja sama guna
pendistibusian bantuan tersebut,” terang Farhani.
Salah seorang
penerima bantuan, Machwani Sulaiman, menyampikan Syukron katsiron
jazakumullah (sangat bersyukur, mudah-mudahan Allah membalasnya). Semoga
seterusnya lebih banyak dan para pemimpin negeri ini diberi panjang umur.
“Saya telah menjadi
guru ngaji selama 57 tahun, usia saya sekarang 77 tahun. Baru kali ini menerima
bisyaroh atau insentif dari Pemerintah Provinsi Jateng,” terang
Sulaiman.
Pemberian insentif
dalam bentuk tabungan, sejumlah Rp 1,2 juta dibagi per tri wulan. Wajar rasanya
jika Sulaiman begitu menggebu mengungkapkan kebahagiaannya itu. Bukan sekadar
persoalan pemberian insentif, namun program pemerintah yang menggandeng guru
ngaji itulah yang membuat hatinya berbunga-bunga.
“Senang, alhamdulillah
bersyukur. Orang yang tidak bisa bersyukur (berterima kasih) pada manusia, dia
tidak bisa bersyukur pada Allah. Semoga pemerintah kita terus merawat Islam,”
kata Sulaiman yang merupakan warga Siwungkuk Wanasari Brebes.
Dia juga mengatakan,
selama ini mengajar Madin dianggap medan perjuangan, karena minimnya insentif
yang mereka terima. Meski begitu, tekadnya tidak menciut, bahkan semakin bangga
ketika mengetahui banyak santrinya yang lebih cemerlang pemikirannya dibanding
dirinya.
“Banyak santri yang alim,
bahkan lebih alim dari saya. Insya Allah ini bisa
meningkatkan kemampuan guru ngaji,” ujarnya. (by, wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar