Penghasilan
dari perkebunan kopi masyarakat makin melimpah membuat Camat Salem Nur
Ari HY, Danramil 13 Salem Iskandar dan Kapolsek Salem Tri Wiratna ikut
panen dengan cara memetik biji kopi yang sudah merah atau matang.
Kesempatan tersebut dilakukan mereka usai menghadiri serah terima Kepala
Desa Capar di Balai Desa Capar, Jumat (19/7).
Camat Salem Nur Ari mengaku bangga dengan inovasi dan kreatifitas warganya terkait budi daya perkebunan kopi. Bahkan Kopi tersebut telah dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Giri Mulya, di desa setempat.
“Kopi berjenis Robusta ini, telah banyak dikenal masyrakat luas dengan pemasaran yang hingga ke luar daerah baik dengan cara online maupun off line,” papar Ari disela peninjauan perkebunan kopi.
Ari menuturkan, belakangan ini Kopi Capar jenis robusta dari Desa Capar-Salem sudah mulai dikenal oleh masyarakat sekitar Brebes dan sekitarnya. Bahkan beberapa saat yang lalu, mengikuti pameran di Suropadan. Kopi yang diolah dengan cara masih sederhana dikelola Bumdes Capar baik dalam pengolahan ataupun pemasarannya.
Dalam kegiatan dinas silaturahmi dan serah terima tugas Kades Capar, Forkompinca Salem bersama-sama melakukan pemetikan pada kopi yang sudah tua atau berwarna merah. Dengan petik biji merah berarti biji kopi sudah masak dan tua.
“Lewat berbagai terobosan dan bantuan dari instansi terkait, Kopi Capar semakin diminati oleh masyarakat penggemar kopi di luar daerah Brebes,” ungkapnya.
Perkebunan Kopi di desa Capar, ditanah diatas tanah pribadi warga dan hutan KPH Salem seluas ±200 hektar. Dan penghasilan per tahun ±20 ton.
Ari berharap, Desa Capar tidak hanya mengelola Kopi Capar saja. Karena banyak perkebunan lain yang menjadi komoditas di daerah berhawa dingin tersebut. Beberapa komoditas yang berkembang bagus dan bisa dijadikan buah tangan.
Selain Desa Capar, Kata Ari, beberapa komoditas hasil inovasi dan kreativitas warga yang berorientasi ekonomi produktif di Kecamatan Salem antara lain Batik di desa Bentar dan Bentarsari, boboko (anyaman bambu tempat nasi), sale pisang, tape ketan dan lain sebagainya.
Ari menuturkan, kalau Pemerintah Kecamatan Salem saat ini sedang berupaya membuat ruangan untuk expo guna menjual hasil-hasil produk lokal di Kecamatan Salem.
“Mudah mudahan tahun ini dapat terealisasi sehingga dapat menjadi sarana promo dan silaturahim Bumdes, cluster dan para produsen oleh-oleh Salem,” pungkasnya.
Serah terima Jabatan Kepala Desa Kades Capar dilakukan dari Pj Kades Casno kepada Kades Terpilih Kusminta yang dilantik pada 15 Juli 2019 lalu di lapangan Asri Bumiayu. (WSD/topfm)
Camat Salem Nur Ari mengaku bangga dengan inovasi dan kreatifitas warganya terkait budi daya perkebunan kopi. Bahkan Kopi tersebut telah dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Giri Mulya, di desa setempat.
“Kopi berjenis Robusta ini, telah banyak dikenal masyrakat luas dengan pemasaran yang hingga ke luar daerah baik dengan cara online maupun off line,” papar Ari disela peninjauan perkebunan kopi.
Ari menuturkan, belakangan ini Kopi Capar jenis robusta dari Desa Capar-Salem sudah mulai dikenal oleh masyarakat sekitar Brebes dan sekitarnya. Bahkan beberapa saat yang lalu, mengikuti pameran di Suropadan. Kopi yang diolah dengan cara masih sederhana dikelola Bumdes Capar baik dalam pengolahan ataupun pemasarannya.
Dalam kegiatan dinas silaturahmi dan serah terima tugas Kades Capar, Forkompinca Salem bersama-sama melakukan pemetikan pada kopi yang sudah tua atau berwarna merah. Dengan petik biji merah berarti biji kopi sudah masak dan tua.
“Lewat berbagai terobosan dan bantuan dari instansi terkait, Kopi Capar semakin diminati oleh masyarakat penggemar kopi di luar daerah Brebes,” ungkapnya.
Perkebunan Kopi di desa Capar, ditanah diatas tanah pribadi warga dan hutan KPH Salem seluas ±200 hektar. Dan penghasilan per tahun ±20 ton.
Ari berharap, Desa Capar tidak hanya mengelola Kopi Capar saja. Karena banyak perkebunan lain yang menjadi komoditas di daerah berhawa dingin tersebut. Beberapa komoditas yang berkembang bagus dan bisa dijadikan buah tangan.
Selain Desa Capar, Kata Ari, beberapa komoditas hasil inovasi dan kreativitas warga yang berorientasi ekonomi produktif di Kecamatan Salem antara lain Batik di desa Bentar dan Bentarsari, boboko (anyaman bambu tempat nasi), sale pisang, tape ketan dan lain sebagainya.
Ari menuturkan, kalau Pemerintah Kecamatan Salem saat ini sedang berupaya membuat ruangan untuk expo guna menjual hasil-hasil produk lokal di Kecamatan Salem.
“Mudah mudahan tahun ini dapat terealisasi sehingga dapat menjadi sarana promo dan silaturahim Bumdes, cluster dan para produsen oleh-oleh Salem,” pungkasnya.
Serah terima Jabatan Kepala Desa Kades Capar dilakukan dari Pj Kades Casno kepada Kades Terpilih Kusminta yang dilantik pada 15 Juli 2019 lalu di lapangan Asri Bumiayu. (WSD/topfm)
0 comments:
Posting Komentar