Live Radio Streaming
Post info
Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten berhasil meraih
juara harapan kedua dari 35 Kabupaten Kota Se Jawa Tengah pada Grand Final
Festival Pertunjukan Rakyat tingkat Jawa Tengah di Kebun Raya Indrokilo
Boyolali, Jumat (13/9) malam. Meski mengakui keunggulan peserta lain, Brebes
mengalami kemajuan dibanding pada pertunjukan tahun tahun yang lalu.
"Kami merasa bengga dan puas dengan hasil ini," ucap Kepala Dinas
Komunikasi, Informatika dan Statistik (Dinkominfotik) Kab Brebes Johari SH yang
ikut mendampingi pementasan.
Brebes mengakui keunggulan pertunjukan dari Kabupaten Temanggung yang
berhasil menjadi Juara I, juara 2 Karanganyar, Juara 3 Boyolali. Sedang
harapan 1 Kota Tegal dan harapan 3 Kota Surakarta.
Dari enam Finalis, mayoritas mengusung tema hoaks. Hanya tuan rumah
Kabupaten Boyolali yang menutup keseluruhan penampilan finalis dengan mengusung
tema Bhinneka Tunggal Ika. Melalui seni ketoprak bertajuk "Goro
Kliro", pesan yang disampaikan di akhir pentas, cukup mengena. Di mana
hanya Pancasila yang bisa menjadikan negara ini jaya, jayeng bawana (pemenang
di dunia). Negara akan lestari jika masyarakatnya memegang jatidiri bangsa,
yakni Pancasila.
“Jadilah Islam tapi bukan Arab, jadilah Kristen atau Katholik tapi bukan
Yahudi. Jadilah Hindu atau Budha tapi bukan India, jadilah Konghucu tapi bukan
Cina. Jadilah Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu, tapi tetap
Indonesia,” tegas salah satu pemain, yang memerankan Lurah Sukomulyo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diwakili Plh Kepala Bidang
Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Tengah Akhmat Syaifillah mengapresiasi pelaksanaan Festival Pertunjukan Rakyat.
Diakui, publikasi informasi tentang budaya tradisional tidak hanya
digaungkan, namun terus ditingkatkan. Jika dulu publikasi, seperti kesenian
tradisional wayang dan kethoprak disampaikan melalui media maenstream seperti
media cetak, televisi dan radio, saat ini bisa dikembangkan melalui media
sosial. Sehingga bisa lebih populer, termasuk di kalangan generasi muda.
“Itu sebabnya kita harus terus berupaya agar seni budaya bisa menjadi alat
diplomasi. Sekaligus indikasi peradaban bangsa dan masa depan. Jadi kita harus
pandai-pandai menyiasati agar kesenian dan atau pertunjukan rakyat dapat
terintegratif antara pakem, dengan kreasi dan kolaborasi. Harapannya, tetap
dapat tumbuh secara alamiah dan konstruktif di zaman yang semakin maju,”
ujarnya.
Gubernur berpesan agar segala pertunjukkan rakyat dan kekayaan yang ada,
didata dan diinventarisasi. Kemudian diusulkan dan didaftarkan ke UNESCO agar
tak diakui negara lain. Atau setidaknya catatkan sebagai Warisan Budaya Tak
Benda (WBTB) ke Kemendikbud.
Ditambahkan, pada 2019, sebanyak sembilan karya budaya Jateng ditetapkan
sebagai WBTB Indonesia. Yakni, Dolalak dari Purworejo, Suran Tutup Ngisor
(Kabupaten Magelang), Lengger (Banyumas), Jaranan Margowati (Temanggung), Tari
Prajuritan, Ngasa (Brebes), Sintren (Kabupaten Pekalongan), Jamu Jateng, dan
Dakon Jawa Tengah.
Gubernur yakin, masih banyak potensi Jateng yang biasa diangkat sebagai
WBTB. Karenanya, Ganjar mengajak bupati/wali kota dan semua pihak untuk terus
menggali potensi yang ada. Tidak hanya tarian, tapi juga makanan, dan
sebagainya.
“Mari kita amankan, kembangkan dan manfaatkan budaya yang ada, termasuk
seni tradisional, supaya lestari dan tidak punah tertelan zaman, juga supaya
tidak diakui oleh pihak lain, termasuk Negara tetangga,” pintanya.
Pekerjaan rumah (PR) yang tak kalah penting, mengajak masyarakat dan
anak-anak muda agar mampu memiliki rasa handarbeni pada kesenian tradisional.
Salah satunya, dengan menampilkan kesenian tradisional pada acara-acara formal
maupun nonformal di masyarakat, lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta, serta
membagikan informasi melalui berbagai media secara periodik agar digandrungi
oleh anak-anak muda.
“Syaratnya harus dikemas secara apik sehingga tidak menjadi tontonan yang
ngisin-isini, monoton dan membosankan. Ikuti trend kekinian dengan tidak
meninggalkan kekhasan yang ada,” tandas gubernur. (spt/wsd/topfm).
0 comments:
Posting Komentar