Live Radio Streaming
Brebes – Pasca putusnya jalan utama penghubung antara Desa
Kaliloka-Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,
pada Sabtu malam (23/11) pukul 23.00 WIB, puluhan orang gabungan membuat
jalan darurat. Minggu (24/11/2019).
Akses tersebut putus total
sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Panjang
longsoran kurang lebih mencapai 25 meter dengan lebar 8 meter dan kedalaman 15 meter.
Dibenarkan Danramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri
Mukhrodi, bahwa sebanyak 75 orang yang terdiri dari pihak BPBD Brebes,
perangkat desa dan masyarakat setempat, Koramil, Polsek, Dinas PU
Kecamatan Bumiayu, anggota Kokam, serta para relawan lainnya.
“Adapun sasaran yang dikerjakan dalam gotong royong antara lain membuat jalan darurat sepanjang 30 meter dan lebar 3 meter dengan memangkas tebing persawahan serta pembersihan rumput dan semak belukar,” terangnya.
Dikatakannya juga, pembuatan akses tersebut untuk memperlancar transportasi anak sekolah dan masyarakat menuju ke Kecamatan Bumiayu.
Dijelaskannya juga, selain merenggut jalan utama, longsor juga menelan lahan sawah milik Aro (50) petani asal Dukuh Karang Dadap RT. 05 RW. 01, Kaliloka, di Dukuh Manggis RT. 04 RW. 01, Kaliloka (lokasi bencal).
Kronologi kejadian bermula pasca hujan deras yang mengguyur wilayah Sirampog malam itu juga. Police line juga telah dipasang di sekitar lokasi tersebut untuk memperingatkan warga serta pengendara yang akan melintas.
“Kami juga menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak mendekati lokasi untuk mencegah korban jiwa jika terjadi longsor susulan,” tegasnya.
Kepala Desa, Nanang Hakim, juga membenarkan kejadian yang lokasinya berjarak kurang lebih 50 meter dari pengerjaan Jembatan Plompong yang sedang dibangun karena pada awal 2019 (21/1) lalu, juga putus total terbawa banjir bandang.
“Pasokan material yang dibawa armada pengangkut untuk pembangunan Jembatan Plompong juga terganggu karena jalan tidak bisa dilewati,” ucapnya.
Ditambahkannya, tanah sebelumnya retak-retak karena kekeringan saat musim kemarau, ditambah di lokasi merupakan dengan kontur tanah rawan longsor. Ia berharap kepada pemerintah untuk segera memberikan penanganan.
Tidak ada korban jiwa, kerugian materiil juga belum bisa ditaksir atas putusnya infrastruktur tersebut. (Aan/topfm)
“Adapun sasaran yang dikerjakan dalam gotong royong antara lain membuat jalan darurat sepanjang 30 meter dan lebar 3 meter dengan memangkas tebing persawahan serta pembersihan rumput dan semak belukar,” terangnya.
Dikatakannya juga, pembuatan akses tersebut untuk memperlancar transportasi anak sekolah dan masyarakat menuju ke Kecamatan Bumiayu.
Dijelaskannya juga, selain merenggut jalan utama, longsor juga menelan lahan sawah milik Aro (50) petani asal Dukuh Karang Dadap RT. 05 RW. 01, Kaliloka, di Dukuh Manggis RT. 04 RW. 01, Kaliloka (lokasi bencal).
Kronologi kejadian bermula pasca hujan deras yang mengguyur wilayah Sirampog malam itu juga. Police line juga telah dipasang di sekitar lokasi tersebut untuk memperingatkan warga serta pengendara yang akan melintas.
“Kami juga menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak mendekati lokasi untuk mencegah korban jiwa jika terjadi longsor susulan,” tegasnya.
Kepala Desa, Nanang Hakim, juga membenarkan kejadian yang lokasinya berjarak kurang lebih 50 meter dari pengerjaan Jembatan Plompong yang sedang dibangun karena pada awal 2019 (21/1) lalu, juga putus total terbawa banjir bandang.
“Pasokan material yang dibawa armada pengangkut untuk pembangunan Jembatan Plompong juga terganggu karena jalan tidak bisa dilewati,” ucapnya.
Ditambahkannya, tanah sebelumnya retak-retak karena kekeringan saat musim kemarau, ditambah di lokasi merupakan dengan kontur tanah rawan longsor. Ia berharap kepada pemerintah untuk segera memberikan penanganan.
Tidak ada korban jiwa, kerugian materiil juga belum bisa ditaksir atas putusnya infrastruktur tersebut. (Aan/topfm)
0 comments:
Posting Komentar