Live Radio Streaming
Post info
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH memastikan para pasien keracunan
bubur ayam saat penyelenggaraan kegiatan Posyandu, digratiskan biaya
pengobatannya. Hal tersebut disampaikan saat membesuk korban keracunan
bubur ayam di Puskesmas Bantarkawung, Brebes.
“Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes pun memastikan seluruh korban digratiskan biaya pengobatan,” ujar Idza yang didampingi suami Drs H Warsidin MH, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Brebes dr Sartono, dan Camat Bantarkawung Eko Supriyanto saat mengecek pasien yang masih dirawat di Puskesmas Bantarkawung, Minggu (24/11).
Bupati mendapati, sebagian pasien sudah membaik namun masih juga yang diinfus. Tinggal 9 orang yang masih di rawat di Puskesmas Bantarkawung, dari 22 korban keracunan.
"Alhamdulillah, mereka kondisinya sudah semakin membaik. Baik anak-anak maupun yang dewasa sudah rebahan," kata Idza.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Bupati mengajak para petugas Posyandu terlebih dahulu mengecek makanan yang disajikan disaat pelayanan Posyandu.
"Ini musibah, namun harus menjadi perhatian kita bersama sehingga kedepan perlu ada tes makanan yang akan dikonsumsi,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes Brebes Sartono yang turut mendampingi mengatakan, penyebab muntah-muntah warga Desa Bangbayang belum bisa dipastikan. Akan tetapi, kecenderungannya bukan dari bubur ayam.
"Ini logika dasar saja ya, yang mengkonsumsi bubur ada 173, yang muntah ada 22 orang. Tidak sampai 50 persen. Sehingga kecenderungannya ke bungkus makanannya. Tapi penyebab pastinya perlu menunggu hasil laboaratorium medis," jelasnya.
Sartono mencontohkan, ada pasien ibu dan anak yang mengkonsumsi bubur. Si anak yang mengkonsumsi sampai habis, justru tidak muntah-muntah.
"Contohnya itu Si Ibu yang makan sedikit malah muntah. Sedangkan Si Anak yang makan sampai habis tidak muntah sama sekali. Karena bungkusnya kan dari styrofoam," imbuhnya.
Minggu (24/11) sebagaimana biasanya masyarakat desa Bangbayang mengikuti kegiatan Posyandu dan diberi makanan tambahan berupa bubur ayam. Namun tak disangka bubur ayam yang dikomsumsi mengandung racung sehingga 22 warga mengalami muntah-muntah dari 173 yang mengkonsumi bubur ayam tersebut. Mereka dilarikan ke Puskesmas Bantarkawung, yang didominasi dari anak-anak. (spt/wsd/topfm).
“Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes pun memastikan seluruh korban digratiskan biaya pengobatan,” ujar Idza yang didampingi suami Drs H Warsidin MH, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Brebes dr Sartono, dan Camat Bantarkawung Eko Supriyanto saat mengecek pasien yang masih dirawat di Puskesmas Bantarkawung, Minggu (24/11).
Bupati mendapati, sebagian pasien sudah membaik namun masih juga yang diinfus. Tinggal 9 orang yang masih di rawat di Puskesmas Bantarkawung, dari 22 korban keracunan.
"Alhamdulillah, mereka kondisinya sudah semakin membaik. Baik anak-anak maupun yang dewasa sudah rebahan," kata Idza.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Bupati mengajak para petugas Posyandu terlebih dahulu mengecek makanan yang disajikan disaat pelayanan Posyandu.
"Ini musibah, namun harus menjadi perhatian kita bersama sehingga kedepan perlu ada tes makanan yang akan dikonsumsi,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes Brebes Sartono yang turut mendampingi mengatakan, penyebab muntah-muntah warga Desa Bangbayang belum bisa dipastikan. Akan tetapi, kecenderungannya bukan dari bubur ayam.
"Ini logika dasar saja ya, yang mengkonsumsi bubur ada 173, yang muntah ada 22 orang. Tidak sampai 50 persen. Sehingga kecenderungannya ke bungkus makanannya. Tapi penyebab pastinya perlu menunggu hasil laboaratorium medis," jelasnya.
Sartono mencontohkan, ada pasien ibu dan anak yang mengkonsumsi bubur. Si anak yang mengkonsumsi sampai habis, justru tidak muntah-muntah.
"Contohnya itu Si Ibu yang makan sedikit malah muntah. Sedangkan Si Anak yang makan sampai habis tidak muntah sama sekali. Karena bungkusnya kan dari styrofoam," imbuhnya.
Minggu (24/11) sebagaimana biasanya masyarakat desa Bangbayang mengikuti kegiatan Posyandu dan diberi makanan tambahan berupa bubur ayam. Namun tak disangka bubur ayam yang dikomsumsi mengandung racung sehingga 22 warga mengalami muntah-muntah dari 173 yang mengkonsumi bubur ayam tersebut. Mereka dilarikan ke Puskesmas Bantarkawung, yang didominasi dari anak-anak. (spt/wsd/topfm).
0 comments:
Posting Komentar