Live Radio Streaming
Post info
Labels: Banjir, Berita, Brebes, Bupati Brebes, Ganjar Pranowo, Hj. Idza Priyanti SE. MH, Ketanggungan
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono, kini giliran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau
tanggul yang jebol di Sungai Babakan, Ketanggungan, Kabupaten Brebes.
Dalam kunjungannya, gubernur tiba di Koramil Ketanggungan menanyakan lokasi tanggul yang jebol serta kondisi tanggul yang sedang diperbaiki. Selain itu, Ganjar juga memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Brebes untuk mengantisiapsi banjir dengan menanam pohon atau reboisasi.
Melalui instruksi tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH, segera mengambil tindakan yaitu penaman pohon yang rencananya akan dilakukan besok setelah kegiatan gerak jalan HUT ke 342 Kabupaten Brebes.
"Rabu besok, kita akan melaksanakan perintah gubernur, menaman pohon di desa-desa rawan banjir untuk mencegah banjir terjadi lagi," ucap Idza saat meninjau tanggul sungai Desa Cikeusal Lor, Ketanggungan, Selasa (14/1).
Dikatakan Idza, rute gerak jalan akan diubah yang sebelumnya dipusatkan di Rest Area Banjaratma, besok diubah ke Kecamatan Ketanggungan melewati desa terkena banjir, terutama Cikeusal untuk penanaman pohon.
Selain penanaman pohon, Ganjar memberi masukan untuk membentuk tim Jaga Kali untuk mengantisipasi kerusakan tanggul sungai yang jadi penyebab utama banjir di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Tim tersebut melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai, Pemprov dan Pemkab ataupun Pemerintah Kota.
"Tanggul ini jangan dicangkul dan diotak-atik untuk apapun. Jangan ditanami, jangan bikin pintu air dan jangan ngambil air dengan membuat gorong-gorong. Ini harus kita rawat. Karena begitu ini rentan jika curah air hujan tinggi akan langsung dihajar. Kita bentuk tim Jaga Kali untuk patroli," kata Ganjar.
Untuk itu, lanjut Ganjar, tim Jaga Kali mesti segera dan sesering mungkin melakukan patroli untuk mengecek apakah ada kemungkinan kerusakan tanggul atau tidak.
"Kita perlu sosialisasi dan patroli jaga kali. Kenapa? Air mesti kita jaga terus dan semua menggunakan. Tapi selalu saja ada daerah rawan yang di situ perlu tanda peringatan dan sesekali ada patroli apakah di situ ada gangguan atau tidak," ucapnya.
Untuk jangka panjang, Ganjar mengatakan dari pemerintah pusat hingga daerah saat ini terus menggalakkan penanaman massal di hulu. (BA/WSD/TOPFM)
Dalam kunjungannya, gubernur tiba di Koramil Ketanggungan menanyakan lokasi tanggul yang jebol serta kondisi tanggul yang sedang diperbaiki. Selain itu, Ganjar juga memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Brebes untuk mengantisiapsi banjir dengan menanam pohon atau reboisasi.
Melalui instruksi tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH, segera mengambil tindakan yaitu penaman pohon yang rencananya akan dilakukan besok setelah kegiatan gerak jalan HUT ke 342 Kabupaten Brebes.
"Rabu besok, kita akan melaksanakan perintah gubernur, menaman pohon di desa-desa rawan banjir untuk mencegah banjir terjadi lagi," ucap Idza saat meninjau tanggul sungai Desa Cikeusal Lor, Ketanggungan, Selasa (14/1).
Dikatakan Idza, rute gerak jalan akan diubah yang sebelumnya dipusatkan di Rest Area Banjaratma, besok diubah ke Kecamatan Ketanggungan melewati desa terkena banjir, terutama Cikeusal untuk penanaman pohon.
Selain penanaman pohon, Ganjar memberi masukan untuk membentuk tim Jaga Kali untuk mengantisipasi kerusakan tanggul sungai yang jadi penyebab utama banjir di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Tim tersebut melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai, Pemprov dan Pemkab ataupun Pemerintah Kota.
"Tanggul ini jangan dicangkul dan diotak-atik untuk apapun. Jangan ditanami, jangan bikin pintu air dan jangan ngambil air dengan membuat gorong-gorong. Ini harus kita rawat. Karena begitu ini rentan jika curah air hujan tinggi akan langsung dihajar. Kita bentuk tim Jaga Kali untuk patroli," kata Ganjar.
Untuk itu, lanjut Ganjar, tim Jaga Kali mesti segera dan sesering mungkin melakukan patroli untuk mengecek apakah ada kemungkinan kerusakan tanggul atau tidak.
"Kita perlu sosialisasi dan patroli jaga kali. Kenapa? Air mesti kita jaga terus dan semua menggunakan. Tapi selalu saja ada daerah rawan yang di situ perlu tanda peringatan dan sesekali ada patroli apakah di situ ada gangguan atau tidak," ucapnya.
Untuk jangka panjang, Ganjar mengatakan dari pemerintah pusat hingga daerah saat ini terus menggalakkan penanaman massal di hulu. (BA/WSD/TOPFM)
0 comments:
Posting Komentar