Live Radio Streaming
Post info
Labels: Berita, Gunung Slamet, Hutan, Lingkungan Hidup, Penanaman Pohon, Penerangan Kodim Brebes
Comments 0
Author: topfmbumiayu
Brebes – Ribuan relawan gabungan melakukan penanaman ribuan bibit pohon
campuran di lereng Gunung Slamet, wilayah Dukuh Kaliwadas, Desa
Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari ini (8-9/2), sebagai upaya
menghijaukan kembali khususnya lereng Gunung Slamet yang mengalami
kebakaran hutan hebat 2019 lalu (17/9), yaitu di hutan produksi milik Perhutani BKPH Pekalongan Barat petak 15 F, sebelah timur Dukuh Kaliwadas.
Dibenarkan Danramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri
Mukhrodi, bahwa pihaknya turut melakukan penanaman 46 ribu bibit pohon
di lahan seluas 106 hektar.
“Setidaknya 1.200 orang dari segenap unsur yang meliputi TNI-Polri, BPBD, Perhutani, Kokam, Banser, Pelajar, serta masyarakat Dawuhan dan sekitarnya, beramai-ramai menanami hutan di lereng Gunung Slamet,” ucapnya membenarkan, Senin pagi (10/2/2020).
Ini juga merupakan upaya bersama dalam meminimalisir bencana banjir di Kabupaten Brebes akibat melimpahnya air yang masuk ke Sungai Pemali.
“Salah satu upaya penanganan banjir adalah memperbaiki hutan di hulu sungai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, reboisasi ini juga sebagai tindak lanjut dari apa yang telah dilakukan Forkopimda sebelumnya (8/2), dengan menanam bibit pohon macadamia di Desa Igirklanceng, Sirampog. Di desa yang memiliki ketinggian 800 mdpl ini, 4.000 bibit ditanam diantara sayuran milik warga setempat.
Upaya tersebut kedepan justru akan menguntungkan petani. Pasalnya, pohon macadamia di samping untuk mengantisipasi banjir dan tanah longsor di pegunungan, pohon ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi melalui buahnya yang disebut kacang macadamia, dengan harga mencapai Rp 300 ribu per kilogramnya.
Sementara dari penyampaian Bupati Brebes, Idza Priyanti melalui Wigiyanto, SIP, bahwa penanaman pohon sangat tepat dilakukan pada musim penghujan ini. Pohon keras yang ditanam akan sangat tepat sebagai penahan erosi dan tanah longsor di daerah rawan bencana.
Lebih lanjut, pohon campuran yang ditanam itu diharapkan di kemudian hari akan menjadi penyuplai air bagi kebutuhan air bersih maupun pengairan sayur mayur untuk petani Desa Dawuhan dan sekitarnya, terlebih di saat musim kering.
Bupati berpesan agar masyarakat yang berada di lereng Gunung Slamet agar merawat pohon yang sudah ditanam, supaya tumbuh menjadi besar untuk generasi selanjutnya.
Ketua panitia penanaman pohon, M. Sukoco, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan relawan yang telah terlibat dan peduli akan kelestarian lingkungan hutan dan ekosistem di lereng lereng Gunung Slamet. (Aan/topfm)
“Setidaknya 1.200 orang dari segenap unsur yang meliputi TNI-Polri, BPBD, Perhutani, Kokam, Banser, Pelajar, serta masyarakat Dawuhan dan sekitarnya, beramai-ramai menanami hutan di lereng Gunung Slamet,” ucapnya membenarkan, Senin pagi (10/2/2020).
Ini juga merupakan upaya bersama dalam meminimalisir bencana banjir di Kabupaten Brebes akibat melimpahnya air yang masuk ke Sungai Pemali.
“Salah satu upaya penanganan banjir adalah memperbaiki hutan di hulu sungai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, reboisasi ini juga sebagai tindak lanjut dari apa yang telah dilakukan Forkopimda sebelumnya (8/2), dengan menanam bibit pohon macadamia di Desa Igirklanceng, Sirampog. Di desa yang memiliki ketinggian 800 mdpl ini, 4.000 bibit ditanam diantara sayuran milik warga setempat.
Upaya tersebut kedepan justru akan menguntungkan petani. Pasalnya, pohon macadamia di samping untuk mengantisipasi banjir dan tanah longsor di pegunungan, pohon ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi melalui buahnya yang disebut kacang macadamia, dengan harga mencapai Rp 300 ribu per kilogramnya.
Sementara dari penyampaian Bupati Brebes, Idza Priyanti melalui Wigiyanto, SIP, bahwa penanaman pohon sangat tepat dilakukan pada musim penghujan ini. Pohon keras yang ditanam akan sangat tepat sebagai penahan erosi dan tanah longsor di daerah rawan bencana.
Lebih lanjut, pohon campuran yang ditanam itu diharapkan di kemudian hari akan menjadi penyuplai air bagi kebutuhan air bersih maupun pengairan sayur mayur untuk petani Desa Dawuhan dan sekitarnya, terlebih di saat musim kering.
Bupati berpesan agar masyarakat yang berada di lereng Gunung Slamet agar merawat pohon yang sudah ditanam, supaya tumbuh menjadi besar untuk generasi selanjutnya.
Ketua panitia penanaman pohon, M. Sukoco, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan relawan yang telah terlibat dan peduli akan kelestarian lingkungan hutan dan ekosistem di lereng lereng Gunung Slamet. (Aan/topfm)
0 comments:
Posting Komentar