Live Radio Streaming
Post info
www.topfm951.net (Brebes) - Harmonisasi dialog dan kerja sama merupakan kekuatan dalam menjalani hidup beragam keyakinan dan keragaman tradisi agama. Terwujudnya Kampung Moderasi Beragama (KMB) jadi bukti tingginya toleransi beragama di Kabupaten Brebes.
Demikian disampaikan Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH dalam sambutannya dibacakan Asisten I Sekda Brebes Drs Khaerul Abidin MM saat membuka Sosialisasi dan Launching KMB di Hotel Anggraeni Tanjung, Rabu (26/7/2023).
"Dengan adanya KMB kita akan senantiasa diingatkan dan tetap disatukan, dalam suasana saling percaya dan saling menerima," ucapnya.
Urip mengatakan, Bhinneka Tunggal Ika merupakan dasar bangsa Indonesia untuk selalu menanamkan sikap dan prilaku saling menghormati serta menghargai atas perbedaan yang ada. Atas dasar itu juga, Kabupaten Brebes dengan heterogenitas beragama, tidak menghalangi terbangunnya kerukunan antar umat.
"Saat ini mungkin kondisi kehidupan dan kerukunan beragama di Brebes sangatlah nyaman dan kondusif, namun kita tetap waspada, setiap individu agar bisa meningkatkan sensitifitasnya terhadap munculnya potensi konflik maupun aliran agama baru," jelasnya.
Urip optimis dengan kelancaran komunikasi, sikap toleransi, saling menghormati dan menghargai yang senantiasa terjaga, berbagai permasalahan intern dan antar umat beragama dapat diredam.
"Saya titipkan KMB ini kepada bapak ibu sekalian, Kemenag Brebes, FKUB maupun elemen masyarakat lainnya, untuk terus dijaga bersama-sama, guna mendukung kelancaran pembangunan di Brebes," pungkasnya.
Plt Kantor Kementerian Agama Brebes Mad Soleh menyampaikan, moderasi merupakan program yang digaungkan Kementerian Agama sebagai upaya menciptakan harmoni sosial di tengah kemajemukan Indonesia.
"Moderasi beragama bukan hanya suasana rukun antar pemeluk agama, tetapi memberi edukasi dan bimbingan kepada masyarakat agar kerukunan tertanam dalam kesadaran masyarakat," terangnya.
Lanjut Soleh, ingat pesan Bung Karno, kalau jadi Hindu jangan jadi orang India, kalau jadi Islam jangan jadi orang Arab, kalau jadi Kristen jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan adat budaya nusantara yang kaya raya.
"Apapun latar belakang agamanya, kita tetap menjadi warga Indonesia yang beradat nusantara dalam bingkai Pancasila dan NKRI," tandasnya.
Soleh berharap, ormas agama bisa menjadi gerbong yang mampu membawa para penumpangnya menjalani kehidupan harmonis, sehingga dapat mencapai garis finish, yakni Brebes yang semakin hebat.
Sementara itu ketua pelaksana kegiatan Faedurrohim melaporkan, persiapan penunjukan KMB dari Maret, sesuai keputusannya Desa Losari Lor Kecamatan Losari dan Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes menjadi pilot project, akan dilakukan penyuluhan dan pembinaan KMB.
"Proses penunjukan ini berdasarkan kemajemukan dan keberagaman, bukan agama yang di moderasi tapi cara pandang dengan agama lain," tuturnya.
Kata Faedurrohim, KMB program nasional dan baru pertama kali di Indonesia. Sekitar pukul 14.00 WIB akan dilakukan launching serentak bersama kabupaten lain.
"Secara virtual kita bisa mengikutinya, dan setelahnya kita akan meninjau lokasi dan posko KMB," ucapnya.
Turut hadir Forkopimda Brebes, Polsek bersama Camat Tanjung, perwakilan desa, tokoh lintas agama serta pemuda lintas agama.
Penulis: Bayu Arfi
Editor: Wasdiun
0 comments:
Posting Komentar