RADIO SINGOSARI TOPFM || 95.1 MHz ||MORE THAN JUST RADIO ||INSPIRING RADIO ||

Live Radio Streaming


KLIN MORE PLAYER
Post info

Labels: , , , ,


Comments 0


Author: topfmbumiayu



http://www.topfm951.net/2016/04/bupati-brebes-glontorkan-bos-daerah-rp.html
Bupati Brebes Glontorkan BOS Daerah Rp 18 Milyar
Brebes – Topmania, Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan fenomena bonus demografi, Pemerintah Kabupten (Pemkab) Brebes mempersiapkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang memiliki keunggulan Sumber Daya Manusia. Sehingga secara fisik maupun mental bisa menghadapi persaingan global tersebut dengan mantap.
Wujud dari itu, Bupati Brebes menggelontorkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) sebesar  Rp 18.715.650.000,-. Dana tersebut, untuk membantu pembiayaan para siswa miskin yang menempuh pendidikan di tingkat SMP dan SLTA. “Walau bagaimanapun, anak-anak kita harus bisa menyelesaikan pendidikan 12 tahun atau lulus SLTA,” kata Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE saat ditemui di ruang kerjanya.
Idza merinci, tahun pelajaran 2016/2017 akan digelontorkan sebesar Rp 5.273.250.000 kepada 14.062 siswa miskin SMP/MTs Negeri dan Swasta se Kabupaten Brebes. “Masing-masing siswa mendapatkan Rp 375.000.- perioede Juli-Desember 2016, untuk tahun anggaran 2016,” terang Idza.
Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA, akan digelontorkan Rp 13.442.400.000,-. kepada 14.936 siswa miskin, masing-masing siswa sebesar Rp 900.000,- periode Juli-Desember untuk tahun anggaran 2016. “Untuk tahun anggaran 2017, akan diperhitungkan lagi, karena dinamika jumlah siswa yang mutasi yang mutasi belum bisa diketahui,” terangnya.
Idza berpendapat, kemiskinan yang melilit masyarakat Brebes tidak berarti harus mengorbankan pendidikan anak-anak Brebes. Jangan sampai, yang miskin tidak bisa sekolah hanya lantaran terbentur biaya. Anak-anak Brebes sudah saatnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan. “Untuk itu, saya memperioritaskan pendidikan bagi anak-anak di Kabupaten Brebes, lewat pemberian beasiswa Bosda,” ungkapnya.
Diyakini Idza, Bosda akan menjadi daya ungkit untuk mengobarkan semangat anak-anak Brebes untuk melanjutkan sekolah hingga ke jenjang SLTA, baik di SMA, SMK maupun MA. “Tentunya, program ini perlu mendapatkan dukungan semua pihak seperti Kepala Sekolah, Kepala Desa dan Orang Tua siswa itu sendiri,” kata Idza.
Sejauh ini, lanjutnya, bagi masyarakat Kabupaten Brebes biaya pendidikan masih menjadi problema tersendiri. Sebab pendidikan tidak hanya membutuhkan dana untuk membayar iuran sekolah tetapi juga dana keperluan pribadi siswa seperti pakaian seragam, sepatu, tas, alat tulis, laptop, uang saku, transport dan lain-lain. “Bosda, akan meringankan beban yang berat tadi,” ungkapnya.
Selain itu, posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Brebes perlu ditingkatkan terus. Posisi IPM Kabupaten Brebes sekarang, tengah berada pada level 34 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah perlu terus digenjot. Salah satu komponen penyangga peningkatan IPM adalah pendidikan. “Dengan target penuntasan pendidikan 12 diyakini bisa mendongkrak IPM Kabupaten Brebes, yang kami targetkan pada posisi 30,” tekad Idza.
Program Bosda, menjadi pilar tersendiri untuk pembangunan pendidikan di Kabupaten Brebes. Selain dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Presiden Jokowi, dan merupakan kelanjutan dari Kartu Brebes Cerdas (KBC) yang digulirkan Pemkab Brebes.
Bupati juga bangga, kalau Prestasi pendidikan di Kabupaten Brebes sangat banyak sehingga mengharumkan nama Brebes di kancah wilayah maupun nasional. Prestasi tersebut terlihat dengan adanya peningkatan sarana prasarana, akademik maupun non akademik. ”Sekarang, tidak ada sekolah yang ambruk karena tidak mendapatkan perawatan, gedung sekolah semuanya bagus-bagus,” kata Idza.
Tidak terlihat lagi gedung sekolah ditingkat SD hingga SLTA yang kelihatan kusam akibat lapuk dimakan usia. Dari dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dan gotong royong warga masyarakat juga turut menunjang. Sekolah-sekolah di Kabupaten Brebes semua kelihatan rapi, manis dan representative buat belajar siswa. “Bagaimana akan belajar dengan baik, kalau tempat untuk belajarnya juga mengalami kerusakan, kotor dan menyebalkan,” tuturnya.
Kesempatan belajar bagi anak-anak Brebes sangat terbuka lebar. Dari tahun ke tahun, sekolah di kabupten Brebes terus bertambah. Hanya saja, penyebarannya belum merata sehingga perlu langkah strategis untuk menjawabnya. Organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah juga berperan aktif mendirikan sekolah, terutama SMK dan SMP/MTs, sehingga pemerataan pendidikan di Kabupaten Brebes bisa terasakan. “Terobosan lain, melalui sekolah satu atap untuk menjangkau anak-anak di daerah-daerah sulit transportasinya,” ungkapnya.
Bupati menghimbau kepada seluruh warga masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh stake holders untuk melaporkan tetangganya yang tidak sekolah. Karena dengan pelaporan tersebut, akan dicarikan jalan terbaik agar anak-anak kita bisa kembali ke sekolah. “Sebenarnya, tidak ada kata sulit, kalau kita bisa saling berbagi, saling peduli dengan lingkungan kita sehingga anak-anak kita bisa mengenyam pendidikan sesuai dengan umur dan waktu mereka,” ucapnya.
Bupati  menjelaskan, kalau Pemerintah Kabupaten Brebes berkomitmen meningkatkan dunia pendidikan. Berbagai terobosan telah dilakukan agar seluruh warga Brebes bisa mengenyam pendidikan hingga minimal lulusan SLTA. Namun demikian, mengenyam pendidikan hingga ke jenjang Perguruan Tinggi jauh lebih baik. “Saya berterima kasih kepada anak-anakku yang telah gigih belajar dan tetap bersekolah, karena sumbangsih kalian Indeks Pembangunan Manusia Brebes jadi meningkat,” ucapnya.
Idza juga menjelaskan, digulirkannya BOS Daerah sebesar Rp 18 milyar sangat berarti bagi anak-anak Brebes karena pada tahun 2020-2030 menghadapi bonus demografi. Dimana generasi muda harus memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi persaingan yang ketat di tahun tersebut. “Pelakunya, adalah kalian semua nantinya,” terang Idza.
Idza menerangkan, pada tahun 2020 hingga 2030 Negara Indonesia akan dihadiahi Bonus Demografi. Bonus Demografi yang dimaksud yaitu ketika negara Indonesia memiliki jumlah penduduk usia Produktif dengan jumlah yang melimpah, yaitu sekitar 2/3 dari jumlah penduduk keseluruhan. Bonus demografi dapat dilihat dengan parameter Dependency Ratio (angka beban ketergantungan) yang cukup rendah, yaitu mencpai 44. Hal ini berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) hanya menanggung sekitar 44 penduduk tidak produktif.
Dengan bonus demografi yang akan diterima Indonesia tahun 2020-2030, maka peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai. Namun  untuk mewujutkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana strategi negara  dalam menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas? Salah satu yang digarap pemkab Brebes yakni dengan menyiapkan SDM yang tinggi. (wsd/topfm)

0 comments:


PROGRAM ACARA UNGGULAN : 05-06 NGAJI PAGI * 06-07 INFO PAGI*07-09 INDONESIA DANGDUT*09-11 LAGU JAWA* 11-13 KENANGAN*13-15 DANGDUT NGETOP*15-17 TREN MUSIK INDO* 19-21 MUSIK TO ORANG MUDA*21-00 TOPREQUEST

Studio/Office :

Jl. Raya Paguyangan No.12 Paguyangan (Bumiayu) Kab.Brebes 52276

Telp.0289 432995 | SMS Online | WA : 0856 0203 7951 | www.topfm951.net
CP | dispa dj |085326111234
Email: topfm951@yahoo.co.id