Live Radio Streaming
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah dr Wahyu Setianingsih MKes menilai, bahwa Buang Air Besar
Sembarangan masih banyak dilakukan masyarakat Brebes. Sehingga untuk bisa Open
Defecation Free (ODF) atau bebas dari BABS tingkat Provinsi Jawa Tengah,
juga harus menunggu Brebes.
Demikian disampaikan dr Wahyu Setianingsih saat
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2021 Bidang Kesehatan, Dinas
Kesehatan Kabupaten Brebes, di Hotel Grand Dian Brebes, Rabu (11/3).
”Jawa Tengah tidak bisa ODF kalau Brebes belum juga
ODF,” ungkap dokter Ningsih.
Untuk itu, dr Ningsih mendesak kepada Pemkab Brebes
agar secepatnya menyelesaikan permasalahan kesehatan berupa BABS. Semua
elemen, harus bersama-sama mendukungnya demi pencapaian ODF lebih cepat.
Meski demikian, kata Ningsih, Pemkab akan lebih cepat
menanganinya karena sudah bertekad dan sudah dideklarasikan bahwa 2020 Brebes
ODF. Selain BABS, Ningsih juga menyoroti masih tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang dilahirkan, serta Stunting
di Kabupaten Brebes.
“Dari permasalahan-permasalahan diatas, harus kita
pecahkan bersama termasuk dukungan anggaran yang cukup,” ungkitnya.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH sebagaimana
disampaikan Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH mengakui bahwa permasalahan
kesehatan menjadi fokus utama dalam pembangunan Kabupaten Brebes.
Namun demikian, Musrembang bukan semata agenda rutin
tahunan yang hanya sekadar mengkalkulasikan besar kecilnya anggaran pada 2021.
Sebab, besar kecilnya anggaran, bukan tolok ukur suksesnya perencanaan. Yang
lebih penting adalah, seberapa besar efek, nilai dan manfaat dari kegiatan yang
dilaksanakan.
Musrenbang, kata Narjo, merupakan langkah awal dalam
penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dalam
pembahasannya, perlu sinkronisasi rencana kerja pemerintah kabupaten Brebes
dengan kebutuhan masyarakat, dalam pencapaian tujuan pembangunan di bidang
kesehatan.
Narjo membeberkan, banyak sekali permasalahan kesehatan
yang dihadapi Kabupaten Brebes, diantaranya masih tingginya AKI dan AKB serta
penularan penyakit seperti TB, DBD dan Cikungunya, sarana dan prasarana
kesehatan yang belum memadai, tenaga kesehatan yang belum mencukupi, kasus gizi
buruk, gizi kurang dan Stunting.
“Untuk itu, perencanaan pembangunan daerah bidang
kesehatan agar difokuskan pada poin poin tersebut di atas,” ajaknya.
Musrenbang Kesehatan diikuti 150 peserta dari jajaran
Dinas Kesehatan dan OPD terkait. Tamapk hadir Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Dr Sartono MM, Kabid Kesmas Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dr Wahyu Setyaningsih MKes dan tamu undangan
lainya. (ys/wsd/topfm)
0 comments:
Posting Komentar